Nefan Kristiono

Hati-hati, Bersiul dan Menatap Mata di Pesantren Bisa Diartikan Kekerasan Seksual

MATA INDONESIA, JAKARTA - Di pesantren dan fasilitas pendidikan Kenterian Agama, siulan dan pandangan mata bisa dikategorikan sebagai oelecehan seksual. Hal itu twrtuang dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 73 Tahun 2022 tentang Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Seksual di...

Hari Pertama Bertugas, Heru Langsung Blusukan ke Fasilitas Pengendali Banjir

MATA INDONESIA, JAKARTA - Hari pertama bertugas, PJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi langsung blusukan kesiapan fasilitas penanggulangan banjir Jakarta, selasa 18 Oktober 2022. Heru bersama Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta meninjau lokasi pembangunan 942 Project....

Demi Bawa Sepakbola Bandung Berkelas Dunia, Yana Ngarep Diundang ke Inggris

MATA INDONESIA, BANDUNG - Bukan hanya Presiden Jokowi, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana juga ingin sepakbola di Ibu Kota Jawa Barat itu bertaraf internasional sehingga akan melakukan studi banding ke Inggris. Hal itu dia ungkapkan saat menjamu Duta Besar...

Presiden FIFA Bakal Berkantor di Indonesia Jamin Sepakbola Jadi Pertunjukan yang Menggembirakan dan Aman

MATA INDONESIA, JAKARTA - Presiden FIFA, Gianni Infantino menjamin lembaganya akan berkantor di Indonesia untuk melakukan transformasi persepakbolaan Indonesia, bersama pemerintah, masyarakat dan PSSI. Hal itu diungkapkan Gianni Infantino saat melakukan konferensi pers bersama dengan Presiden Jokowi di Istana...

Sebelum 2060, PLN Setop Penggunaan dan Pembangunan PLTU Baru Bara

MATA INDONESIA, JAKARTA - BUMN listrik, PT PLN sudah siap memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar baru bara sebelum 2060. Hal itu demi mengejar target net zero emission (NZE) pada tahun 2060. "Tak hanya mempensiunkan PLTU eksisting, PLN juga...

Ketemu Teman Kuliah, Presiden Jokowi Curhat Tudingan Ijazah Palsu

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA - Setelah mengunjungi rumahnya di Solo, Presiden Jokowi menghabiskan libur akhir pekannya di Yogyakarta yang salah satu tujuannya mengeluhkan tudingan memiliki ijazah palsu yang marak. Keluhan itu disampaikannya kepada para mantan kawan kuliahnya di Fakultas UGM angkatan...

Pengadilan Ferdy Sambo dan Kawan-Kawan Dimulai Besok, Jurnalis Hanya Boleh Ambil Gambar Sebelum Sidang

MATA INDONESIA, JAKARTA - Persidangan kasus pembunuhan berencana dengan terdakwa mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo mulai digelar, besok, Senin 17 Oktober 2022. Pada persidangan tersebut wartawan hanya diperbolehkan mengambil gambar sebelum sidang dimulai, setelah itu dipersilakan mengikuti jalannya sidang melalui...

Diam-Diam, Ridwan Kamil Berrencana Pindahkan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, Bandung Tetap Ibu Kota

MATA INDONESIA, BANDUNG - Bukan cuma Jakarta, Gubernur Ridwan Kamil juga berencana memindahkan pusat pemerintahan provinsi Jawa Barat dengan pusat ekonomi di Tegalluar, Kabupaten Bandung. Namun, Kang Emil, begitu Ridwan Kamil biasa dipanggil, menegaskan bahwa yang akan dilakukannya bukan pemindahan...

Tegas, Polri Tak Gunakan Lagi Gas Air Mata dan Alat yang Provokasi Massa Pertandingan Sepakbola

MATA INDONESIA, JAKARTA - Polri dengan tegas tidak akan menggunakan gas air mata dan peralatan lain yang memprovokasi massa saat mengamankan pertandingan sepakbola dari tingkat desa hingga kelas internasional. Hal itu diungkapkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Dedi Prasetyo,...

Mantap, Indonesia Jadi Pusat Pelatihan Nuklir Satu-Satunya di ASEAN

MATA INDONESIA, JAKARTA - Bukan hanya Amerika Serikat atau bahkan Iran, Indonesia juga akan bisa memiliki ahli-ahli nuklir handal, karena Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeola Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir). Itu adalah sekolah kedinasan dan merupakan sekolah...

About Me

12208 KIRIMAN
0 KOMENTAR
- Advertisement -spot_img

Latest News

Judi Daring Ancam Ekonomi Keluarga: Saatnya Literasi dan Kolaborasi Jadi Senjata

Oleh: Ratna Soemirat* Fenomena judi daring (online) kini menjadi salah satu ancaman paling serius terhadap stabilitassosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Di tengah kemajuan teknologi digital yang membawakemudahan hidup, muncul sisi gelap yang perlahan menggerogoti ketahanan keluarga dan moral generasi muda. Dengan hanya bermodalkan ponsel pintar dan akses internet, siapa pun kini bisaterjerumus dalam praktik perjudian digital yang masif, sistematis, dan sulit diawasi. Pakar Ekonomi Syariah dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Satria Utama, menilai bahwa judi daring memiliki daya rusak yang jauh lebih besar dibandingkan bentukperjudian konvensional. Menurutnya, sasaran utama dari perjudian daring justru kelompokmasyarakat yang secara ekonomi tergolong rentan. Dampaknya langsung terlihat pada polakonsumsi rumah tangga yang mulai bergeser secara drastis. Banyak keluarga yang awalnyamampu mengatur pengeluaran dengan baik, kini harus kehilangan kendali keuangan karenasebagian besar pendapatan mereka dialihkan untuk memasang taruhan. Satria menjelaskan, dalam beberapa kasus, bahkan dana bantuan sosial (bansos) yang seharusnyadigunakan untuk kebutuhan pokok keluarga justru dihabiskan untuk berjudi. Hal ini, katanya, bukan lagi sekadar persoalan individu, melainkan ancaman nyata terhadap ketahanan ekonominasional. Ia menegaskan, ketika uang yang seharusnya digunakan untuk makan, biaya sekolahanak, atau keperluan kesehatan malah dipakai untuk berjudi, maka kerusakannya meluas hinggapada tingkat sosial yang lebih besar. Masalah ini juga diperparah dengan munculnya fenomena gali lubang tutup lubang melaluipinjaman online (pinjol). Banyak pelaku judi daring yang akhirnya terjebak utang karena tidakmampu menutup kerugian taruhan. Satria menilai bahwa bunga pinjol yang tinggi justrumemperparah keadaan dan menjerumuskan pelakunya ke dalam lingkaran utang yang sulitdiakhiri. Dalam banyak kasus, kondisi ini menyebabkan kehancuran rumah tangga, konflikkeluarga, hingga perceraian. Efek domino judi daring, katanya, sangat luas dan tidak hanyamerugikan pelakunya saja. Selain aspek ekonomi, Satria juga menyoroti persoalan perilaku konsumsi yang tidak rasional di kalangan masyarakat. Ia menilai bahwa budaya konsumtif yang tinggi membuat masyarakatlebih mudah tergoda dengan janji palsu “cepat kaya” yang ditawarkan oleh situs judi daring. Contohnya, jika seseorang rela mengeluarkan uang untuk rokok meski kebutuhan rumah tanggaterbengkalai, maka godaan berjudi dengan iming-iming hasil instan menjadi semakin kuat. Menurutnya, perubahan pola pikir masyarakat menjadi kunci utama untuk membentengi diri daribahaya ini. Lebih jauh, Satria menegaskan bahwa penanganan judi daring tidak cukup hanya denganpendekatan represif, seperti pemblokiran situs atau razia siber. Ia menilai langkah tersebutmemang penting, tetapi tidak akan menyelesaikan akar masalah tanpa adanya peningkatanliterasi ekonomi dan kesadaran digital masyarakat. “Permintaan terhadap judi daring itu besar, sehingga selama ada permintaan, pasokan akan terus bermunculan,” ujarnya dalam wawancara. Pemerintah, katanya, harus berani menyentuh aspek edukasi publik dengan memperkuat literasidigital, keuangan, dan moral agar masyarakat memiliki ketahanan terhadap jebakan dunia maya. Upaya memperkuat literasi digital dan kesadaran publik kini mulai mendapat perhatian dariberbagai pihak, termasuk dunia akademik. Salah satu contoh nyata datang dari UniversitasLampung (Unila) melalui inovasi bertajuk Gambling Activity Tracing Engine (GATE...
- Advertisement -spot_img