MATA INDONESIA, JAKARTA – Bukan hanya Amerika Serikat atau bahkan Iran, Indonesia juga akan bisa memiliki ahli-ahli nuklir handal, karena Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeola Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir).
Itu adalah sekolah kedinasan dan merupakan sekolah vokasi nuklir pertama dan satu-satunya di Indonesia.
“Pada pertemuan dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) atau Badan Tenaga Atom Internasional yang berkantor pusat di Wina, saat berkunjung September lalu, memroyeksikan Poltek Nuklir menjadi pusat pelatihan dan penyelenggara pelatihan IAEA regional Asia Tenggara,” kata Direktur Poltek Nuklir Zainal Arief yang dikutip Sabtu 15 Oktober 2022.
Sekolah kedinasan itu bukan hanya menerima mahasiswanya untuk mendapat ijazah dan sertifikasi, tetapi setiap mahasiswa juga harus menguasai softskill.
Pada Sabtu 15 Oktober 2022 ini, Poltek Nuklir mewisuda 98 mahasiswa yang terdiri dari 29 mahasiswa program studi teknokimia nuklir (TKN), 28 dari program studi elektronika instrumentasi (Elins), dan 41 Mahasiswa program studi elektromekanika (Elmek).
Jumlah lulusan predikat dengan pujian (cumlaude) adalah 45 orang terdiri dari 15 orang TKN, 10 orang Elins, dan 20 orang dari Elmek.
Di antara mahasiswa itu ada lima yang sudah yang sudah diterima bekerja yaitu satu orang di Kejaksaan Negeri Padang, dan empat orang di industri (PT. Indotimas Sakti Perkasa, PT. Esco Bintan Indonesia dan PT. Pesat Servis Industri).
Sedangkan alumni yang diwisuda 2021 dalam kurun waktu enam bulan sudah terserap di dunia industri sebesar 66,67 persen
Sedangkan alumni yang sudah terserap dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan yaitu sebanyak 27 orang atau 40,90 persen.