Bangkitlah Pemuda Untuk Indonesia Jaya

Baca Juga

Era reformasi merupakan kebangkitan awal Indonesia pasca banyaknya penindasan hak asasi manusia. Berangkat dari hal itu, ayahku yakin bahwa Indonesia yang bangkit juga mempunyai segudang kesempatan untuk rakyatnya kembali berusaha keluar dari kelamnya nasib yang tak kunjung berubah. Detak jam dinding yang terus melangkah dengan cepat. Bergerak mulai pagi hingga siang dan akhirnya menuju malam hari.

Demikian menuju esok pagi dan seterusnya. Bermacam warna kehidupan yang dijalani dalam berbagai situasi. Kehidupannya sepanjang waktu pagi hingga malam hari yang terus menemani. Sepanjang kehidupan telah beliau lampaui selama waktu berdetak terus menerus tanpa kenal henti. Waktu yang terus berpacu tiada kenal rasa lelah yang menemani. Segala rona kehidupan kian terlewati selangkah demi selangkah. Kini beliau sudah dapat dikatakan “ Memetik buah kesuksesan “ karena perjuangannya memberikan pengalaman agar hidup tidak jatuh kembali pada situasi dan kondisi yang tidak diharapkan.

Merenung melihat hasil pada pendaftaran calon taruna akademi militer, pikiran ku selalu bertanya, kapan Indonesia dapat berubah ? Seakan hanya yang berkuasa dan punya jabatan besarlah yang dapat terus merambah dan membangun kerajaan mereka. Lulus dan bisa masuk ke Perguruan tinggi akademi dapat dikatakan hal yang tidak mungkin tanpa adanya hasil intervensi. Aku masih duduk dan meratapi setiap kemungkinan yang sudah terjadi.

Nampaknya bangsa kita masih jauh dari kata merdeka yang sesungguhnya. Dengan penjajahan gaya baru yang merampas segala kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat, penindasan terhadap kaum tani, perampasan terhadap hak-hak orang lain, kerusakan moral, dan keterbelakangan. Rendahnya ekonomi dan tingkat kemiskinan di Indonesia membuat negara ini terbilang jauh dari kata merdeka.

Indonesia telah menempati peringkat ke 9 dalam daftar negara dengan jumlah orang miskin terbesar di dunia. Adanya ketidakseimbangan antara jumlah pencari kerja dan lapangan pekerjaan menjadi penyebab utama sebuah pengangguran. Indonesia masih sulit memberikan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya sendiri akan tetapi mudah bagi orang asing untuk bisa masuk dan bekerja di negeri ini.

Naiknya harga sembako yang dimulai dengan kenaikan harga BBM juga menjadi beban tersendiri bagi rakyat yang hidupnya dibawah garis kemiskinan. Belum lagi Upah Minimun Regional dirasa tidak akan sepadan dengan tenaga yang harus dikeluarkan oleh para buruh. Tingkat kemiskinan bisa menjadi semakin parah seiring dengan konfilk yang terjadi di beberapa wilayah, juga tergantung apakah sebuah negara tergantung pada ekspor komoditas atau tidak. Bagaimana bisa kita menyatakan bahwa Indonesia sudah merdeka sedangan pemimpinnya saja selalu disetir oleh asing, layaknya boneka yang terus dimainkan oleh pemiliknya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ubah Menu MBG saat Ramadan, Disdikpora Kulon Progo Pastikan Gizi Tetap Ada

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap berlangsung selama bulan Ramadan di Kulon Progo. Untuk memastikan kualitas tetap terjaga,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini