Bangkitlah Pemuda Untuk Indonesia Jaya

Baca Juga

MATA INDONESIA, “Keberanian bukan berarti tidak takut, keberanian berarti menaklukkan ketakutan”. – Muhammad Hatta.

Menatap melihat sekitar, pandangan mata tak lepas dari kibaran bendera merah putih yang terpasang di sepanjang jalan. Memasuki bulan Agustus tentu menjadi sebuah momen bersejarah bagi kita untuk merefleksikan masa lalu sebagai pembelajaran penting akan arti sebuah kebangkitan dari keterpurukan, keterpurukan akan penjajahan, baik moral dan pikiran. Walau kondisi Indonesia yang kurang kondusif karena pandemi namun semangat akan kemerdekaan tidak pernah mati. Pasalnya, pelajaran terbesar berasal dari sebuah pengalaman yang besar juga. Sedangkan, kemerdekaan yang abadi berasal dari penghargaan dan perjuangan yang tak pernah mati.

Sejarah Kemerdekaan Indonesia adalah kisah yang mungkin sudah biasa kita dengar di bangku sekolah. Kisah yang sering dibicarakan oleh guru dan yang diterbitkan oleh banyak buku sejak dulu. Kemerdekaan bukanlah hasil dari satu orang sendiri namun merupakan sebuah hasil kerja sama antara satu dengan yang lainnya secara mumpuni. Dengan semangat dari hausnya kebebasan untuk segera lepas dari belenggu penjajahan, para pejuang kemerdekaan berjuang demi kemerdekaan yang sudah sejak lama diimpikan. Tak hanya kaum golongan tua, golongan muda pun ikut berkontribusi aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah 350 tahun lamanya dijajah oleh bangsa Belanda, dan ditambah pula dengan penjajahan bangsa Jepang selama kurang lebih 3 tahun. Akhirnya upaya perjuangan yang dilakukan para foundhing father, berbuah di tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Perjuangan bangsa Indonesia untuk keluar dari belenggu penjajahan Belanda tentu bukan hal mudah. Begitu banyak tetesan darah dan air mata yang telah ditorehkan para pejuang bangsa ini. Hingga dalam kondisinya pun, banyak pejuang yang gugur dan mati mengenaskan di medan perjuangan. Hanya ada dua pilihan “ Merdeka atau Mati “. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini