Indramayu – Penolakan atas rencana privatisasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui skema penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) kian masif. Begini menurut ketua FSB Gas Bumi (KASBI Indramayu).
Rencana PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) via penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering masih terus bergulir.
Menurut Hadi Ketua FSB Gas Bumi KASBI Indramayu rencana atau upaya privatisasi PHE ini bakal menjadi pintu masuk upaya privatisasi anak-anak usaha strategis lainnya, Pertamina Hulu Energi (PHE), Pertamina Internasional Shipping (PIS), Kilang Pertamina Internasional, Pertamina Lubricant, Pertamina Retail & Pertamina Patra Niaga (PPN). Padahal, semuanya itu merupakan cabang-cabang produksi dan usaha penting yang sangat berpengaruh hidup orang banyak di bawah Holding Pertamina. (14/05/2023)
“Ya itu akan berpotensi berpengaruh teradapat keputusan-keputusan kebijakan yang di tetapkan, akan berdampak ke kehidupan banyak orang,” ucap Hadi.
Hadi juga menyampaikan, kerugian secara langsung belum di rasakan terhadap dirinya namun menurutnya adanya kekhawatiran berpotensi merugikan masyarakat.
“Aset yang tadinya milik negara lalu tiba-tiba berubah menjadi bukan milik negara namum swasta. Dengan demikian aset tersebut menjadi bisa dilepas pengawasannya dan di khawatiran berpengaruh terhadap kesejahteraan pekerja terutama yang berstatus otsorsing dan kita ingin BUMN dikelola dengan benar dan baik,” pungkasnya.
Menurut Hadi jangan sampai, IPO PT PHE Pertamina ini akan menjadi aksi korporasi serupa terhadap badan usaha strategis lainnya yang merupakan cabang produksi penting.