Joseph Priestley Temukan Soda dari Air yang Terkabonasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat dahaga, minum minuman bersoda menjadi pilihan yang pas di tengah cuaca yang panas dan terik. Air soda atau air karbonasi, adalah air yang mendapat suntikan gas karbondioksida.

Tambahan karbondioksida ini yang membuat gelembung-gelembung pada air soda. Asam yang terkandung dalam air soda dapat merangsang reseptor saraf pada mulut sehingga menghasilkan sensasi yang menyenangkan bagi beberapa orang.

Siapakah penemu minuman bersoda? Kapan dan bagaimana penemuan air bersoda itu?

Joseph Priestley seorang ilmuwan Inggris yang pertama kali menemukan soda ketika ia berusaha mencampurkan air destilasi dengan gas CO2. Air destilasi adalah air minum yang bebas dari segala bahan minel dan logam, sehingga air ini nyaris tidak memiliki rasa ketika saat minum.

Air Soda
Air Soda

Ia adalah peneliti yang produktif dan terkenal dalam ilmu filsafat. Selain menemukan air berkarbonasi, ia juga mengidentifikasi selusin senyawa kimia utama dan menulis makalah tentang listrik. Selain itu, Priestley juga melakukan serangkaian eksperimen untuk menganalisis sifat-sifat udara.

Pada tahun 1767, Priestley melakukan eksperimen yang berawal dari tempat pembuatan bir yang terletak di seberang rumahnya. Priestley penasaran dengan udara di permukaan gandum fermentasi yang terasa berbeda. Dia mengamati sifat udara tersebut yang dapat memadamkan api sisa pembakaran kepingan kayu. Udara tersebut sebutannya fixed air .

Kemudian Priestley mengetahui bahwa air yang telah terkarbonasi memiliki rasa yang enak. Pada tahun 1772, Priestley meneribtkan sebuah makalah berjudul “Impregnating Water with Fixed Air” yang berisi penjelasan metode meneteskan asam sulfat ke atas kapur untuk menghasilkan gas karbondioksida dan mencampurkan gas tersebut ke dalam air, lalu menjadi air berkarbonasi.

Sejak penemuan ini, muncul banyak produsen minuman berkarbonasi di Amerika Serikat dan menjadi minuman sehari-hari di sana. Lambat laun, produsen minuman soda mulai membuat varian manis dari minuman soda.

Amerika Serikat mengonsumsi soft drink sebanyak 154 liter per tahun. Mereka adalah salah satu konsumen minuman soda terbesar di dunia. Hal ini karena gaya hidup modern.

Reporter : Alyaa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini