Mengulas Sosok Joko Pinurbo, Sastrawan yang Ciptakan Majas dan Branding Kota Jogja di Sisa Hidupnya

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Philipus Joko Pinurbo, atau lebih dikenal dengan Jokpin meninggal dunia di RS Panti Rapih, Yogyakarta pada Sabtu, 28 April 2024.

Sastrawan asal Jawa Barat yang menetap lama di Kota Gudeg ini melahirkan sejumlah karya baik puisi dan sejumlah buku serta novel yang sudah melekat di hati para pembaca.

Sosok Joko Pinurbo memang menginspirasi banyak masyarakat, bahkan beberapa karyanya dijadikan referensi beberapa sekolah untuk membuat kurikulum siswa.

Tak hanya itu, berkat puisi-puisi indahnya, potongan puisi ‘Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan’ pun seakan menjadi branding untuk Kota Jogja sendiri.

Berikut adalah beberapa informasi penting tentang Joko Pinurbo, seorang sastrawan terkenal yang telah berpulang pada usia 61 tahun. Warisan puisi-puisinya sangat berharga, terutama di kalangan masyarakat Jogja.

Kelahiran dan Karya

Joko Pinurbo, lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada 11 Mei 1962, memilih Jogja sebagai rumah dan basis karyanya. Salah satu karya paling terkenal, “Jogja Terbuat dari Rindu, Pulang dan Angkringan”, telah menjadi ikon Jogja dan bahkan diabadikan di tempat-tempat seperti Teras Malioboro I.

Lahir di Jawa Barat, Jokpin merupakan keluarga kalangan pengajar. Orang tuanya merupakan gusu SD.

Ia pun sempat menjadi dosen. Namun lulusan Sastra dan Bahasa Indonesia, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dhara Yogyakarta ini memilih beralih profesi dan menjadi sastrawan di usianya yang tak lagi muda.

Kreativitas Puisi

Sebagai sastrawan terkenal di Indonesia, Joko Pinurbo menciptakan ratusan puisi yang dipublikasikan oleh penerbit-penerbit ternama seperti Gramedia, Diva Press Indonesia Tera dan Kompas, mencerminkan dedikasinya terhadap seni kata.

Terdapat majas yang ia ciptakan yang akhirnya dipakai oleh kalangan masyarakat. Kata ‘pemeluk agama’ merupakan istilah yang ia ciptakan. Meski sederhana, kata tersebut menunjukkan kedekatan manusia dengan agama yang ia anut.

Pendidikan dan Inspirasi

Lulusan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Joko Pinurbo mengembangkan kreativitasnya dalam sastra Indonesia. Novel perdananya, “Srimenanti”, yang diterbitkan pada tahun 2019, menampilkan keindahan puisi dan cerita tentang sosok penyair dan pelukis perempuan.

Harapan masyarakat terhadap karya-karya Joko Pinurbo adalah bahwa keindahan dan inspirasinya akan terus hidup melalui puisi-puisinya yang abadi. Tak hanya menciptakan satu buku melainkan puluhan buku. Pada 2022, Epigram 60 ia terbitkan sebagai dedikasinya di dunia seni berkata-kata.

Buku tersebut mendapat apresiasi dari kalangan pecinta buku dan penulis karena gaya bahasanya yang ringan dengan meleburkan kondisi sosial masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Berhasil Turunkan Transaksi, Strategi Presiden Prabowo Efektif Perangi Judol

Jakarta - Di era pemerintahan Prabowo, upaya pemberantasan judi online (judol) terus digencarkan dengan melibatkan berbagai pihak. Kepala Pusat Pelaporan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini