Tak Hanya Bali, 6 Kota Ini Juga Rayakan Hari Raya Nyepi

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Perayaan hari Raya Nyepi memang kerap kali tertuju pada Bali. Dimana memang mayoritas masyarakatnya pemeluk agama Hindu. Namun, tahukan kamu ada sejumlah kota yang juga merayakannya, salah satunya Banyuwangi.

Kota Banyuwangi menjadi satu di antara enam kota yang merayakan hari Nyepi selain Bali. Penasaran? Kota mana saja yang ikut merayakannya, ini daftranya:

1. Boyolali

Tradisi Mendak Tirta tidak bisa dilepaskan dari Hari Raya Nyepi di Kabupaten Boyolali. Mendak Tirta adalah upacara mencari amerta atau air kehidupan untuk menyucikan jiwa dan nilai-nilai spritual dan kebersihan jiwa.

Air yang digunakan dalam ritual tersebut diambil dari kompleks Umbul Ngabean. Pengambilan air tersebut harus melalui kirab di mana ratusan umat  Hindu di Boyolali berjalan kaki dari Pura Buana Suci Saraswati di Banyudono menuju Pengging.

Sejumlah sesaji dan dua gunungan bernama Gunungan Lanang dan Gunungan Wadon dipersiapkan untuk dibawa ke umbul Ngabean di Desa Pengging yang berjarak kurang lebih dua kilometer.

Nantinya air tersebut akan dibawa Candi Boko Prambanan untuk disatukan bersama dengan amerta dari daerah lain dalam Upacara Mecaru atau doa bersama menjelang Nyepi.

2. Banyuwangi

Umat Hindu di Kota Banyuwangi, Jawa Timur biasanya merayakan Hari Raya Nyepi dengan menggelar Upacara Melasti di Pantai Boom. Sebelumnya, diadakan Arakan Pratima sebagai simbol kekuasaan Tuhan serta disiapkan kain putih dan beberapa sesaji dilakukan sebelum upacara berlangsung.

Selanjutnya mereka menuju ke bibir pantai dan menyentuhkan kaki ke air laut. Proses pengambilan air laut ini dinamakan Ri Satelenging Segara di mana air suci tersebut akan didoakan lalu dipercikkan kepada umat yang datang untuk berdoa.

3. Mamuju Tengah

Perayaan Hari Nyepi di kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh. Seperti pada pawai ogoh-ogoh pada tahun 2018 di mana puluhan ogoh-ogoh unik yang diarak warga dari berbagai desa dan kecamatan di kabupaten tersebut.

Tak melulu berbentuk raksasa menyeramkan, ogoh-ogoh yang diarak di sini memiliki bentuk kekinian seperti bentuk gawai hingga sepeda.

4. Probolinggo

Hari Raya Nyepi setiap tahunnya dirayakan oleh Suku Tengger Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur secara khidmat.

Demi kekhusyukan para umat Hindu yang akan melaksanakan ibadah, jalan utama dan jalan perkampungan menuju objek wisata Gunung Bromo ditutup total selama Nyepi.

Umat Hindu Tengger berdiam diri di dalam rumah untuk menjalani ritual tapabrata selama 24 jam, yakni mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB pada hari berikutnya. Seperti halnya umat Hindu di Bali, selama ritual tapabrata, warga dilarang menyalakan lampu, keluar rumah apalagi berbuat gaduh

5. Kupang

Umat Hindu di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur merayakan Hari Raya Nyepi dengan mengikuti upacara Melasti. Upacara yang menjadi bagian dari perayaan Nyepi ini digelar di kawasan Pantai Pasir Panjang.

Upacara Melasti ini diawali dengan melakukan arak-arakan dari Pura Oebananta menuju Pantai Pasir Panjang dengan berjalan kaki.

6. Batam

Lain halnya dengan kota-kota lain, perayaan Nyepi di Kota Batam, meliputi serangkaian tahapan, yakni upacara Tawur Kesanga, festival ogoh-ogoh, hingga ditutup dengan pagelaran seni budaya. Upacara Tawur Kesanga biasanya dilakukan pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB.

Setelahnya, baru diadakan festival ogoh-ogoh di mana sejumlah ogoh-ogoh berbentuk raksasa mengelilingi kawasan Sei Ladi dan Taman Baloi, Batam. Setelah pawai berakhir, barulah ogoh-ogoh ini dimusnahkan sebagai tanda musnahnya sifat buruk manusia yang ada di bumi ini.

Berita Terbaru

Hujan Deras Ancam Kulon Progo, Polres dan BPBD Siapkan Langkah Antisipasi Bencana

Mata Indonesia, Kulon Progo - Menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang meningkat selama musim penghujan, Polres Kulon Progo mengambil langkah proaktif dengan membangun posko siaga bencana serta menyiagakan personel di sejumlah titik rawan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini