MATA INDONESIA, JAKARTA – North Pole, Alaska memang bukanlah kota pada umumnya. Disana, Rumah Santa Klaus menjadi obyek wisata yang populer sepanjang tahun.
Tanyakan saja ke Cody Meyer, 21 tahun. Dia dibesarkan di North Pole dan sekarang bekerja di Santa Claus House . ”Orang bertanya, ‘Kota ini benar-benar ada?’ Lalu saya harus menunjukkannya di Google Maps,” ujarnya.
Kota kecil North Pole berpenduduk 2.117 orang dan letaknya 2.700 km dari Kutub Utara. Disana, Anda akan menemukan rusa kutub di dekat Snowman Lane, lampu berbentuk permen tongkat digantung di mana-mana dan patung Santa fiberglas terbesar di dunia.
North Pole hanya memerlukan beberapa jam perjalanan darat arah selatan Arctic Circle. Kota ini adalah tempat wisata populer, dan tentu saja menjadi alamat yang digunakan sebagai acuan Layanan Pos AS ketika mengantarkan surat yang ditujukan untuk “Santa Claus, North Pole”.
Surat-surat akan dijawab oleh para sukarelawan di Markas AU Eielson di dekatnya agar Santa dapat beristirahat. ”Santa sibuk, sehingga saya yakin dia akan menyambut baik bantuan kami,” ujar Mitzi Wilcox, perwira AU yang sudah dua tahun ditempatkan di North Pole.
Dia mengatakan ini adalah pengalaman yang unik. ”Kami membalas surat anak-anak dari seluruh penjuru dunia. Saya masih ingat saat saya mengirim surat ke Santa dan saya dapat membayangkan betapa senangnya saya jika dia membalas.”
Tetapi saat ini, matahari jarang bersinar.
”Biasanya matahari terbit pada sekitar jam 11 pagi atau 12 siang, saat hari paling gelap sepanjang musim dingin,” jelas Cody. ”Kemudian terbenam pada sekitar jam tiga sore. Jadi kami mendapatkan empat jam.”
Mitzi menyampaikan bahwa mereka dianjurkan untuk menggunakan “Lampu Kebahagiaan” (lampu yang meniru cahaya matahari) dan meminum vitamin untuk mengganti kelangkaan sinar matahari. Ia juga mengaku bahwa ia harus memakai pakaian berlapis-lapis.
Namun, menetap di North Pole selama 2 tahun tetap membuat Mitzi menikmatinya. ”Natal adalah saat yang paling saya sukai dalam setahun!” ujarnya.
Cody juga mengaku ia tidak pernah terpikirkan untuk meninggalkan rumah Santa dan ia juga berpikir untuk tinggal disana untuk waktu yang lama. ”Saya menyukainya,” ujarnya.
Reporter: Muhammad Raja A.P.