MATA INDONESIA, LIVERPOOL – Ribuan clubber dari berbagai kota di Inggris dapat kembali ke dancefloor untuk acara klub malam besar pertama sejak pandemi virus corona menyerang dunia.
Sekitar 3 ribu orang bersuka cita di acara The First Dance di kota Liverpool pada Jumat (30/4) malam waktu setempat. Para clubber yang hadir diwajibkan untuk membawa keterangan negatif virus corona.
Di dalam gudang Bramley-Moore Dock, para clubber memadati lantai sambil bersorak-sorai dan menari untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun. Terlihat jelas ekspresi bahagia para clubber, mereka bahkan saling berpelukan satu sama lain.
“Saya merasa ini adalah momen besar bagi Inggris,” ucap seorang mahasiswa Universitas Liverpool, Elliot Cause, melansir Wales Online.
“Saya rasa ini akan sangat membantu. Anda dapat melihat bahwa orang-orang begitu bersemangat. Energi mereka sungguh luar biasa!” sambungnya.
Sam Murphy, pria berusia 20 tahun dari Berlfast mengatakan bahwa dia harus melakukan tes virus corona sebelum menghadiri acara ini dan akan kembali menjalani tes pada lima hari berikutnya. Sementara temannya, Aodghan Fegan berharap angka kasus virus corona di Inggris menurun sehingga acara serupa dapat kembali digelar.
“Saya harap semuanya berjalan dengan baik dan berharap tingkat COVID-19 tetap rendah sehingga ada lebih banyak acara seperti ini,” kata Aodghan Fegan yang berusia 21 tahun.
Acara The First Dance di kota Liverpool tersebut turut dihadiri sederet penghibur, di antaranya Circus Founder and DJ Yousef, Lewis Boardman, The Blessed Madonna, dan Fatboy Slim.
Produser acara, Sam Newson mengatakan penting untuk mengadakan acara pesta seperti ini setelah setehun lebih pandemi menyerang dan berbagai kebijakan ketat diterapkan demi menekan kasus virus corona di negeri Ratu Elizabeth.
“Selama 12 bulan terakhir, ini merupakan bencana. Saya berdiri di atas panggung sejak awal dan mata saya berkaca-kaca, saya tidak berbohong, ini sungguh sangat emosional,” kata Sam Newson.
“Setiap acara itu istimewa, tetapi dengan jumlah upaya yang telah dilakukan dan menjadi yang pertama di negara ini dalam lebih dari 12 bulan, itu sangat istimewa,” sambungnya.
Hingga saat ini, angka infeksi virus corona di Inggris mencapai angka 4,418,530 kasus –menempati urutan ketujuh dunia setelah, Amerika Serikat, India, Brasil, Prancis, Turki, serta Rusia. Sementara angka kematian di Inggris mencapai 127,524 jiwa.