MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepergian orang yang kita cintai untuk selamanya merupakan hal yang paling menyakitkan. Tak ada salahnya untuk bersedih, akan tetapi kita tidak dapat menghindari dan menyalahkan takdir kehidupan.
Ditinggal sosok yang kita cintai dan kasihi jelas bukan perkara mudah. Sebagian orang bahkan harus berjuang keras untuk merelakan. Perasaan pedih dan kecewa berkolaborasi sehingga menciptakan perasaan sepi. Semua perasaan itu mengisyaratkan bahwa kita tengah kehilangan sosok yang begitu kita cintai.
Tentunya kepergian orang yang kita cintai untuk selamanya menyisakan lubang yang menganga dalam hati. Sebab ada banyak kenangan indah dan menyenangkan dalam hidup ketika kita masih bersamanya. Dan kepergiannya sangatlah menguras emosi.
Kesedihan karena ditinggal orang yang kita cintai untuk selamanya bisa memicu kesedihan yang mendalam. Namun, jangan terlarut dalam isak tangis karena yang terlahir ke muka bumi pasti akan kembali, seperti yang dijelaskan dalam Surat An-Nuur ayat 42 yang berbunyi.
“Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk).”
Tak ada yang lebih baik selain berserah diri kepada Allah SWT, mendekatkan, dan memohon agar diberi kekuatan untuk menjalani kehidupan di kemudian hari tanpa sosok yang kita cintai.
Selain itu, daripada terlarut dalam kesedihan ada baiknya untuk mendoakan orang yang telah pergi. Mendoakan orang yang sudah meninggal merupakan kewajiban bagi muslim yang masih hidup, seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW.
Adapun doa untuk mereka yang telah pergi adalah:
“Allaahummaghfir lihayyinaa wamayyitinaa wasyaahidinaa waghaaibinaa washaghiiranaa wakabiiranaa wadzakarinaa wauntsaana. Allaahumma man ahyaitahu minnaa fa ahyihi ‘alal islaami waman tawaffaitahu minnaa fatawaffahu ‘alal iimaani.”
Artinya:
“Ya Allah, berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil-kecil kami yang dewasa, kami yang laki-laki maupun perempuan. Ya Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman.”