Kemenangan Prabowo Karena Percaya Banget Form C-1, Padahal Banyak yang Palsu

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Terungkap dasar calon presiden penantang Prabowo Subianto meyakini menang 62 persen suara berasal dari data formulir C-1 TPS seluruh Indonesia. Namun, di masyarakat banyak beredar C-1 palsu yang data suaranya sudah digelembungkan.

Perihal fakta itu diungkapkan proyek urun daya (crowdsourcing) dari netizen untuk mengawal penghitungan suara, Kawal Pemilu melalui laman kawalpemilu.org.

Admin proyek itu melalui akun twitternya mengingatkan seluruh relawannya di Indonesia terhadap data C-1 palsu yang diunggah ke situs penghitungan real count @KawalPemilu2019 dan kawalpemilu.org.

“Ciri-ciri: tidak ada hologram pada formulir itu dan jumlah suaranya sudah digelembungkan rata-rata lebih dari 500 -an suara,” begitu peringatan admin @KawalPemilu2019 yang dikutip Sabtu 20 April 2019.

Bahkan tim inti dan admin @KawalPemilu2019 sudah melakukan rekonsiliasi mendadak sejak Kamis sampai Jum’at dini hari kemarin.

Tim Admin dan Pengawasan @KawalPemilu2019 juga mengindikasikan banyak akun facebook yang mencoba melakukan perusakan proses penghitungan real count. Untuk akun-akun tersebut admin Kawal Pemilu akan memblokirnya.

Kawal Pemilu gawangi lima orang, salah satunya Ainun Najib seorang praktisi teknologi informasi asal Gresik, Jawa Timur yang berdomisili di Singapura.

Selain itu ada dua orang Indonesia yang mantan pegawai Google yaitu Felix Halim dan Andrian Kurniady.

Mereka mulai melakukan proyek itu pada Pemilu 2014. Ainun menegaskan Kawal Pemilu tidak terafiliasi dengan pihak manapun.

Proyek itu semata-mata dibentuk untuk menjaga suara rakyat di Pemilihan Umum melalui penggunaan teknologi untuk melakukan real count secara cepat dan akurat.

Soal Prabowo menggunakan data formulir C-1 itu diungkapkan Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Suhendra Ratu Prawiranegara.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini