Mata Indonesia, Yogyakarta – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2024, BEM Nusantara DIY menggelar aksi mimbar bebas pada 2 Mei 2024 di Tugu Yogyakarta yang dimeriahkan oleh orasi dan pertunjukkan kesenian.
Aksi tersebut diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam BEM Nusantara DIY. Selain mahasiswa, aksi tersebut juga dihadiri oleh masyarakat yang terdiri dari guru, dosen, pelajar, dan para aktivis pendidikan.
Arya Dewi Prayetno selaku Koordinator Daerah BEM Nusantara DIY menyampaikan “Hari Pendidikan Nasional harusnya diperingati sebagai sebuah momentum untuk kembali menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan. Maka, dalam aksi ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dengan lebih komunikatif kami menampilkan sejumlah pertunjukkan seni dengan muatan pendidikan dan kritikan seperti musik dari band, teatrikal, dan pembacaan puisi.”
Sejarah Hari Pendidikan Nasional ditetapkan oleh pemerintah untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Oleh karena itu, dalam aksi kali ini BEM Nusantara DIY turut menekankan kepada seluruh peserta aksi untuk menjadikan momen tersebut sebagai pengingat sekaligus keteladanan dari perjuangan Ki Hajar Dewantara yang dulunya dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap kebijakan pemerintah kolonial Belanda terkait pendidikan.
Saat itu Ki Hajar Dewantara menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya saja yang bisa mengenyam pendidikan.
Hal tersebut tentu harus dilanjutkan spiritnya oleh para mahasiswa khususnya dengan mendorong pemerintah saat ini untuk terus memperbaiki sistem pendidikan Indonesia dengan mewujudkan pendidikan yang terjangkau bagi semua sehingga tidak adanya anak bangsa yang tidak mampu sekolah karena masalah keuangan.
Selain itu, BEM Nusantara DIY dalam aksinya menekankan kepada seluruh masyarakat agar kembali menghayati dan menerapkan Trilogi Ki Hajar Dewantara sebagai semboyan pendidikan pada kehidupan sehari-hari yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Sebagai bentuk sikap kritis dan kepedulian terhadap pendidikan di Indonesia, BEM Nusantara DIY dalam aksinya di peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024 menuntut 7 hal kepada pemerintah diantaranya yaitu menolak segala bentuk komersialisasi, kapitalisasi, dan liberalisasi pendidikan baik dalam kurikulum maupun penerapannya, wujudkan pendidikan terjangkau bagi seluruh kalangan bila perlu gratis, brantas kasus pungli dan nepotisme dalam pendidikan di jenjang apapun, selesaikan persoalan UKT di kampus tanpa diskriminatif terhadap mahasiswa, perbaiki sistem pendidikan untuk lebih humanis dan peduli terhadap isu kesehatan mental, naikkan gaji guru dan kurangi beban administrasi pengajar baik guru maupun dosen, dan yangterakhir pemerintah dilarang mengganti kurikulum secara berlebihan ketika pemerintahan berganti sehingga perlu adanya penyesuaian dan penyempurnaan kurikulum.