Minews.id, Kupang – Dalam rangka memperingati hari buruh internasional yang jatuh pada 1 Mei 2024, Aliansi Perjuangan Rakyat (Aparat) menggelar aksi demo di Bundaran Kantor Gubernur NTT dan depan Kantor DPRD NTT. Aliansi ini terdiri dari FMN Kupang, LMND EK Kupang, Prodem dan Komunitas Kampung Bandit yang merupakan komunitas anak-anak asal Flores Timur yang ada di Kota Kupang.
Anto Jehadu selaku Koordinator aksi mengungkapkan bahwa dalam aksi kali ini, aliansi turut menyoroti sejumlah persoalan yang terjadi di tanah air. Salah satunya berkaitan dengan proses tahapan Pemilu 2024 yang dinilai tidak berjalan secara adil dan terbuka.
“Pemilu kali ini bukanlah pemilu rakyat tapi merupakan pemilu bagi kaum borjuasi. Karena masyarakat sampai saat ini masih mengalami penindasan lewat perampasan tanah dan monopoli tanah,” ujarnya saat ditemui di lokasi aksi, 1 Mei 2024.
Anto juga menyoroti nasib anak-anak yang berasal dari kalangan miskin dan terpinggirkan karena tidak dapat mengeyam pendidikan yang layak. Hal ini dinilai sebagai dampak dari privatisasi dan komersialisasi pendidikan.
“Coba kita cek saat ini anak-anak dari kaum buruh, petani dan nelayan belum mammpu mengenyam pendidikan yang layak. Padahal dalam isi pembukaan UUD 1945 yang kaitannya dengan mencerdaskan kehidupan bangsa tidak diimplementasikan secara baik di masyarakat. Dan alasan mereka tidak bisa bersekolah karena alasan ekonomi,” katanya.
Selain itu, aliansi juga mengeluarkan sejumlah tuntutan yaitu meminta agar pemerintah menurunkan harga sembako, menaikan upah buruh hingga memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan bagi buruh.