Masyakarat Papua Berhasil Jadi Tuan Rumah yang baik untuk PON XX 2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Masyarakat Papua dinilai mampu menampilkan diri sebagai tuan rumah yang baik selama gelaran PON XX Papua 2021. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

“Alhamdulillah secara keseluruhan dari awal pertandingan, pembukaan hingga hari ini (14/10) pelaksanaan PON XX Papua berjalan lancar,” ujarnya, Kamis 14 Oktober 2021.

Amali pun menambahkan bahwa kegiatan PON yang berjalan kondusif tersebut akhirnya menepis keraguan, kekhawatiran, hingga ketakutan publik selama ini.

“Orang tadinya takut, khawatir terhadap penyelenggaraan PON di Papua ini. Banyak yang mempertanyakan apakah aman atau apakah mereka bisa. Tapi ternyata tagline Torang Bisa benar-benar dibuktikan oleh orang Papua, bahwa kegiatan multi event berskala Nasional bisa dilakukan,” katanya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Papua yang telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan PON XX 2021.

“Kita tempatkan PON ini sebagai ajang untuk mendapatkan talenta-talenta atau bibit-bibit yang akan kita dorong ke tingkat internasional,” ujarnya.

Ia juga bersyukur karena selama penyelenggaraan PON di tengah pandemi, masih ada sejumlah atlet yang mencetak prestasi dan memecahkan rekor. “Ini luar biasa,” katanya.

Setelah berakhirnya ajang PON XX pada 15 Oktober, akan bergulir pula selanjutnya ajang Peparnas XVI pada 2–15 November mendatang di Kota Jayapura dengan memainkan 12 cabang olahraga.

Dengan sediktnya cabor yang dipertandingkan pada Peparnas tersebut, pesta olahraga bagi para penyandang disabilitas itu juga akan menuai kesuksesan. Sebab, kekurangan di ajang PON, disempurnakan di Peparnas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini