MATA INDONESIA, JAKARTA – The Beatles, grup band asal Inggris ini acap kali disebut sebagai band terbaik sepanjang masa. Meski sudah bubar pada tahun 1970, eksistensi band ini masih terjaga sampai saat ini. Ini dibuktikan ketika mereka meraih penghargaan World Music Award tahun 2008 pada kategori Chopard Diamond.
The Beatles, band yang beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringgo Starr itu telah membawakan berbagai jenis musik di setiap aksi panggungnya. Mulai dari musik country, hard rock, softrock, hingga pop.
Namun, hal yang paling disorot dalam band ini adalah hubungan persahabatan antara Lennon dan McCartney. Banyak lagu kolaborasi mereka yang meledak dipasaran, A Day in the Life misalnya.
Sebetulnya, pertemuan antar musisi hebat ini merupakan sesuatu yang kebetulan. Pada 6 Juli 1957, Lennon yang saat itu masih berusia 16 tahun tampil bersama band yang dibentuknya, Quarry Men di Gereja Paroki St Petter, Liverpool.
Band ini dibentuk Lennon pada tahun 1956 dan beranggotakan siswa menengah Sekolah Tata Bahasa Quarry Bank. Dalam band ini, Lennon ditujuk sebagai gitaris sekaligus vokalis, Eric Griffiths sebagai gitaris, Colin Hanton sebagai drummer, Rod Davies pemain banjo, Pete Shotton pemain washboard (alat music coutry), serta Len Garry pemain washtub bass.
Banyak lagu yang dimainkan oleh band bentukan Lennon ini, salah satunya Come Go With Me karya The Dell Vikings. Diantara penonton yang ada, terdapat bocah laki-laki berusia 15 tahun yang terkesima dengan penampilan Lennon di atas panggung. Bocah yang mengenakan jaket putih dan celana panjang berwarna hitam itu adalah Paul McCartney.
Kekagumannya ini pernah ia sampaikan pada majalah Recors Collector tahun 1995. “Ya, dia (Lennon) terlihat bagus. Dia bernyanyi dengan baik dan tampak seperti penyanyi utama yang hebat bagi saya” katanya.
Di sela-sela jeda band Quarrymen, Ivan Vaughan mengenalkan McCartney kepada Lennon. Disana, McCartney mencoba untuk mengesankan Lennon dengan menyetel gitar dan menyanyikan lagu Eddie Cichran, Twenty Flight Rock.
Usai pertunjukan, Lennon membahas terkait pentemuannya dengan McCartney pada rekannya yang lain. Mereka berdiskusi untuk mengajak McCartney bergabung dengan band mereka. Setelah sepakat, akhirnya mereka mengundang McCartney untuk bergabung. Tawaran ini disambut oleh McCartney dan menjadikannya sebagai salah satu personil Quarrymen.
Setahun kemudian, George Harrison bergabung dengan Quarry Men. Hingga pada awal 1959, semua personel keluar dan hanya menyisakan Lennon, McCartney, dan Harrison, Dalam kurun waktu setahun, mereka merekrut Ringo Starr sebagai drummer dan mengganti nama mereka menjadi The Beatles.
Selain dalam hal bermusik, kisah kehidupan antara Lennon dan McCartney pun juga memiliki banyak kesamaan. Contohnya, ibu McCartney meninggal karena kanker tidak lama setelah ibu Lennon meninggal akibat kecelakaan.
Meski sudah tumbuh sebagai saudara, konflik sering terjadi antara Lennon dan McCartney. Konflik bermula setelah kematian sang manajer, Brian Epstein pada 27 Agustus 1967. Semasa hidupnya, Epstein mampu menangani masalah internal yang terjadi dalam band tersebut. Tapi, berbagai masalah muncul setelah kepergiannya.
Konflik antara Lennon dan McCartney karena perbedaan gaya mereka dalam menulis lagu. McCartney merupakan maestro dalam menulis lagu-lagu bahagia, seperti Ob-La-Di, Ob-La-Da dan Penny Lane. Sedangkan, Lennon merupakan sang perfeksionis dalam menciptakan lagu-lagu yang bernuansa dingin, seperti I’m Only Sleeping dan Nowhere Man.
Mereka juga saling menjelek-jelekan lagu satu sama lain, McCartney mencela lagu-lagu Lennon dan menyindirnya lewat lagu, seperti Hey Jude . Begitu pula dengan Lennon yang menghina lagu McCartney.
Bahkan, pada 1970 dalam wawancara bersama dengan Rolling Stones, Lennon mengatakan “Saya pikir album debut McCartney adalah sampah”.
Ia juga mempercayai bahwa album Ram milik Paul dan Linda McCartney penuh dengan hinaan kepadanya.
Selain itu, perekrutan manajer baru pengganti Epstein menjadi panambah dalam konflik yang terjadi di antara mereka. Lennon mencoba untuk meyakinkan anggota lain jika Allen Klein merupakan kandidat terbaik mereka, sedangkan McCartney lebih memilih ayah mertuanya, Lee Eastman.
Karena permasalahan yang makin kompleks, akhirnya pada tahun 1970 Lennon membubarkan The Beatles. Pembubaran band ini tidak menghentikan perselisihan yang terjadi antara Lennon dan McCartney.
Setelah pembubaran grup, Lennon sempat mengirimi sepucuk surat pada McCartney. Sepenggal kalimat yang tertulis di surat itu berbunyi, ”Apakah menurutmu (McCartney) saat ini sebagian seni muncul karena The Beatles? Aku tidak percaya kau segila itu, apa kau percaya itu? Ketika kau mempercayainya, kau mungkin akan bangun! Tentu saja kita mengubah dunia, tapi tidak semuanya. LEPASKAN CAKRAM EMAS ANDA DAN TERBANG!”
Meski begitu, McCartney mengungkapkan ia telah berbaikan dengan Lennon. Mereka pernah bertemu di sebuah pesta di London. “Ia (Lennon) memeluk saya. Itu sangat terasa lega, sebelumnya kami tidak pernah melakukan itu” kata McCartney.
Reporter: Diani Ratna Utami