Yah! Adegan Post-Credit di ‘The Conjuring 3’ Dihapus, Kenapa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada sedikit kekecawaan untuk kamu yang menanti film horor The Conjuring 3. Pasalnya, adegan di post-credit film tersebut terpaksa dihapus.

Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh sang sutradara, Michael Chaves. Dalam wawancara bersama NME, pada Jumat 28 Mei 2021, Chaves mengatakan adegan tersebut merupakan perluasan dari beberapa karakter jahat dan cerita dalam film tersebut.

“Saya akan merahasiakannya karena mungkin akan kembali dalam bentuk lain, kami sangat bangga dengan akhir film ini. Rasanya seperti dekat dengan ceritanya,” ujarnya.

Lebih lanjut Chaves menambahkan bahwa ini tidak berarti cerita The Conjuring selesai secara permanen, melainkan hanya menutup trilogi awal saja. Chaves menyampaikan petualangan pasangan Warren tak berhenti sampai di situ.

“Tidak berarti ini jadi akhir dari kasus yang ditangani Warren dan petualangannya, tapi ini seperti menutup trilogi dengan bagus dan solid dengan akhir yang saya buat,” katanya.

Lewat film ini, Chaves juga menyambut baik ide untuk menghadirkan tokoh-tokoh jahat ikonik di franchise The Conjuring dalam satu film. Sebelumnya, ‘The Conjuring’ telah menghadirkan banyak tokoh jahat mulai dari Annabelle, Valak hingga The Crooked Man yang hadir di ‘The Conjuring 2’.

Film The Conjuring tayang pertama kali pada tahun 2013. Film horor tersebut sudah mengeluarkan beberapa spin-off seperti Annabelle hingga Valak.

‘The Conjuring 3: The Devil Made Me Do It’ tayang di bioskop Indonesia mulai 4 Juni 2021. Selain itu, film ini juga tayang di saluran berbayar HBO Max.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini