Hindari Stigmatisasi, WHO Beri Nama Baru pada Varian Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Publik cenderung mengasosiasikan varian baru virus corona dengan negara atau wilayah tempat varian tersebut ditemukan pertama kalinya. Misalnya, varian B.1.1.7 yang dikenal dengan sebutan varian Inggris karena pertama kali terdeteksi di negara itu.

Hal ini berpotensi mengakibatkan stigmatisasi pada negara yang terasosiasikan dan juga negaranya. Melihat hal ini, WHO memutuskan untuk memberikan nama-nama baru bagi varian virus corona yang tidak terkait dengan negara yang terasosiasi dengan virus tersebut.

Melalui akun twitter-nya, Kepala Teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove mengatakan, tidak ada negara yang mengalami stigmatisasi karena terdeteksi virus corona.

“Tidak ada negara yang boleh distigmatisasi karena mendeteksi dan melaporkan varian,” kata Van Kerkhove.

Adapun, melalui laman resmi WHO, varian virus corona diberikan nama sesuai dengan alfabet Yunani, seperti Alpha, Beta, dan Gamma.

  1. Varian Inggris B.1.1.7 disebut Alpha
  2. Varian Afrika Selatan B.1.351 disebut Beta
  3. Varian Brasil P.1 disebut Gamma
  4. Varian India B.1.617.2 disebut Delta
  5. Varian Amerika Serikat B.1.427/B.1.429 disebut Epsilon
  6. Varian Brasil P.2 disebut Zeta
  7. Varian B.1.525 disebut Eta
  8. Varian Filipina P.3 disebut Theta
  9. Varian Amerika Serikat B.1.526 disebut Iota
  10. Varian India B.1.617.1. disebut Kappa

Mengutip dari Guardian, pakar bakteriologi Mark Pallen, sudah mempertimbangkan penamaan baru terhadap varian virus corona selama beberapa bulan. Bahkan sebelum memutuskan menggunakan alfabet Yunani, para ahli sempat mempertimbangkan nama-nama Dewa Yunani seperti Zeus, Poseidon, Hades, dan lainnya.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan IKN Era Presiden Prabowo Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi

Oleh: Adnan Ramdani )* Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah berlangsung di Kalimantan Timur bukan hanya sebuah proyek infrastruktur besar,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini