Wajib Tahu, Ini 4 Kesalahan Saat Jalani Diet Rendah Karbohidrat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menurunkan berat badan salah satunya bisa dilakukan dengan menerapkan diet rendah karbohidrat (low carbs diet). Meski dianggap populer, namun masih ditemukan beberapa kesalahan diet rendah karbohidrat sehingga berdampak pada hasil yang kurang optimal.

Melansir dari Healthline, kesalahannya yaitu fokus hanya pada upaya mengurangi asupan karbohidrat.  Supaya tidak sia-sia, berikut deretan kesalahan paling umum dari diet rendah karbohidrat dan cara mengatasinya.

Pertama, yaitu mengonsumi karbohidrat berlebih. Jumlah karbohidrat yang masuk level rendah harus di bawah 100-150 gram per hari dan berasal dari makanan bernutrisi seperti umbi, kentang, jagung, quinoa, dan kacang-kacangan. Sebaiknya jika ingin mengurangi kadar karbohidrat namun tetap mengonsumsi makanan olahan tinggi tepung maka hasilnya tetap bisa meningkatkan kadar kalori.

Kedua yaitu mengonsumsi protein berlebih. Protein merupakan makronutrien dan berperan penting bagi tubuh untuk memberi efek kenyang lebih lama. Jumlah protein yang tercukupi sangat berguna dalam proses metabolisme saat membakar lemak.

Namun jika terlalu banyak mengonsumsi protein, maka tubuh akan memecahnya menjadi asam amino lalu diubah menjadi glukosa melalui proses gluconeogenesis. Proses inilah yang membuat tubuh tidak bisa memasuki fase ketosis karena kekurangan karbohidrat namun kadar proteinnya berlebih.

Ketiga yaitu merasa takut gemuk. Perasaan ini dinilai juga merupakan kesalahan karena bisa menghilangkan segala sumber energi makanan bagi tubuh. Beberapa orang percaya bahwa mengurangi lemak saat diet rendah karbohidrat bisa membuat diet jadi lebih sehat. Padahal, prinsip ini salah besar.

Padahal pola diet apa pun sangat membutuhkan karbohidrat dan lemak supaya kinerja tubuh optimal dan terhindar dari malnutrisi.

Terakhir, mengabaikan kebutuhan natrium. Adapun mekanisme utama diet rendah karbohidrat adalah penurunan kadar insulin. Hormon ini bertugas memberi tahu sel-sel lemak untuk menyimpan lemak demi mempertahankan natrium. Selama menjalankan diet ini, kadar insulin otomatis akan berkurang dan tubuh akan membuang kelebihan natrium bersama air. Padahal, natrium termasuk elektrolit terpenting bagi tubuh. Jika kebutuhan natrium diabaikan, efek sampingnya yaitu pusing, kelelahan, sakit kepala, serta sembelit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini