Wajib Coba! Begini Masker Alami Turunan Sejak Zaman Nenek Moyang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kurang lebih 6 bulan lamanya Indonesia menghadapi pandemi Covid-19. Hingga saat ini data kasus penyebaran virus corona masih meningkat setiap harinya.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk melawan penyebaran virus Corona dengan dimulai dari ajakan stay at home, Work From Home, hingga PSBB Tahap ke II yang dimulai sejak tanggal 13 September lalu di wilayah DKI Jakarta.

Kegiatan yang kembali dilakukan di rumah membuat sebagian orang mulai jenuh dan mencari aktivitas baru. Namun walaupun kegiatan dilakukan di rumah, merawat diri dan penampilan masih harus dijalankan ya.

Untuk Kamu yang ingin merawat kulit wajah, wajib tahu rahasia kecantikan sejak zaman nenek moyang ini. Tahukah Kamu bahwa masker wajah menjadi salah satu perawatan kulit yang diterapkan sejak zaman dahulu.

Saat ini inovasi masker wajah kian banyak dijual dan digunakan oleh para wanita maupun pria. Berbagai macam jenis masker wajah dimulai dari sheet mask, peel-off mask, clay mask, dan masih banyak lagi.

Tak kalah dengan masker kekinian, masker alami yang telah diterapkan sedari dulu memiliki banyak manfaat dan masih digunakan oleh banyak orang loh!

Dalam akun YouTube Generasi Milenial, terdapat 5 perawatan wajah alami yang bisa kamu ikuti. Berbagai macam jenis kulit wajah, ada yang berminyak, kering, dan normal. Begitu pula dengan permasalahan kulit wajah yang dialami.

Wajah putih namun memiliki flek hitam di wajah, bagi sebagian orang akan mengganggu dan mencoba untuk menghilangkannya. Flek hitam terjadi akibat sinar matahari yang masuk ke kulit secara berlebihan sehingga menimbulkan bercak berwarna hitam tipis pada kulit.

Untuk menghilangkan flek hitam pada kulit wajah, bisa menggunakan bahan alami seperti lidah buaya. Ternyata masker lidah buaya sudah ada sejak zaman Mesir Kuno.

Kandungan lektin, mannans, dan polisakarida dapat menghilangkan bintik hitam pada wajah. Caranya cukup mudah, yaitu campurkan gel lidah buaya dan lemon hingga membentuk pasta. Oleskan pada wajah selama 20 menit, setelah itu bilas dengan air bersih.

Selain flek hitam, permasalahan pada kulit wajah yang paling umum adalah timbulnya jerawat. Wanita yang sedang menstruasi kerap kali memiliki jerawat di wajahnya karena hormon yang sedang meningkat.

Tak usah bingung mencari obat atau krim yang instan, kamu bisa menggunakan biji fenugreek atau methi. Biji methi memiliki manfaat menghilangkan jerawat pada kulit wajah, sedangkan fenugreek memiliki sifat seperti antiseptik dan antibiotik, peradangan yang terjadi akibat jerawat akan cepat sembuh dan menghidrasi kulit agar tetap lembab.

Cara pembuatan masker dengan menggunakan biji fenugreek adalah dengan merebus biji fenugreek hingga lembut, kemudian air rebusan biji fenugreek bisa digunakan sebagai masker wajah. Gunakan kapas wajah dan tepuk-tepuk pada kulit yang terdapat jerawat, diamkan hingga 2 jam kemudian bilas dengan air dingin.

Tinggal di negara tropis menjadikan kulit mudah menghitam akibat sinar matahari yang begitu panas dan menusuk hingga ke dalam kulit. Dengan memanfaatkan bahan yang alami, kamu bisa memperoleh kulit wajah yang cerah berseri.

Berbahan dasar kunyit dan saffron dapat merawat kulit yang kusam menjadi cerah dengan menggunakannya secara rutin. Masker tradisional ini memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk wajah sehingga sirkulasi darah pada wajah diperlancar dan membuat kulit lebih bersinar.

Cara membuatnya yaitu dengan merendam bubuk kunyit selama semalaman, kemudian campurkan dengan susu dan saffron. Oleskan pada wajah secara merata, diamkan selama 15 menit, lalu bilas menggunakan air dingin. Mudah bukan?

Dilansir dari akun YouTube Generasi Milenial, perawatan untuk kulit kering bisa menggunakan tepung beras dan kunyit yang menghidrasi kulit agar tetap lembab. Kedua zat ini dapat menghilangkan kulit mati dan membuat kulit lebih kenyal.

Perawatan menggunakan tepung beras dan kunyit ini sudah dilakukan oleh perempuan Jawa sejak zaman dahulu dan terbukti manfaatnya.
Pembuatan masker untuk kulit kering ini sangat praktis, buat tepung dari air rendaman beras yang dibiarkan hingga menjadi tepung.

Tepung beras yang sudah jadi pun bisa juga dipakai Setelah itu dapat dicampur dengan kunyit yang sudah dihaluskan, oleskan pada wajah secara merata menggunakan kuas, lalu bilas menggunakan air dingin.

Selain permasalahan pada kulit kering, kulit yang berminyak juga dapat menimbulkan permasalahan seperti munculnya komedo pada wajah. Perawatan wajah yang memiliki komedo dapat dilakukan menggunakan masker tradisonal, yaitu menggunakan daun ketumbar dan bubuk kunyit.

Kedua bahan ini dapat memberikan nutrisi pada kulit dan mengecilkan pori-pori. Perawatan menggunakan daun ketumbar dan bubuk kunyit juga ampuh hilangkan kulit yang kasar dan secara berangsur-angsur komedo akan hilang.

Pembuatan masker tradisional ini mudah dilakukan untuk mengisi waktu luang kamu di rumah saja. Caranya dengan menghaluskan daun ketumbar lalu campurkan dengan bubuk kunyit, kemudian oleskan pada wajah dan biarkan selama semalam, lalu bilas menggunakan air dingin.

Perlu diingat bahwa masker wajah dengan bahan alami tidak sepenuhnya efektif bila digunakan oleh semua jenis kulit wajah. Bagi orang dengan jenis kulit normal atau tidak memiliki permasalahan wajah yang serius, tentu boleh saja menggunakan masker dengan bahan alami ini.

Akan tetapi, bagi orang-orang dengan jenis kulit sensitif atau memiliki alergi pada kulit harus berhati-hati jika ingin menggunakan masker dengan bahan alami agar tidak menimbulkan reaksi tertentu pada kulit wajah.

Reporter: Ananda Sri Maulida

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini