Tak Hanya di Indonesia, Ikan Cupang Juga Laris di Luar Negeri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Memelihara Ikan Cupang merupakan hal yang cukup populer saat ini. Ikan hias yang habitatnya berasal dari Asia Tenggara ini sudah mulai dikenal luas.

Saat ini penjual dan kolektor Ikan Cupang juga sudah mudah ditemukan. Ikan yang terkenal dengan warna dan bentuk nya yang indah nan rupawan ini sudah tersebar di beberapa negara antara lain Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam dan tentunya Indonesia. Tak heran ikan ini banyak di cari pecintanya bahkan rela untuk membelinya dari Luar Negeri.

Ikan Cupang saat ini sangat laris di pasar Indonesia. Tidak hanya itu Ikan Cupang ternyata juga laris di pasar Luar Negeri. Budidaya Ikan Cupang sudah banyak dilakukan. Peternak di Indonesia bahkan sudah mengekspor cupangnya ke Luar Negeri seperti Amerika Serikat serta Dubai Uni Emirat Arab. Ekspor Ikan Cupang tidak dilakukan sekali dua kali namun sering dilakukan.

Banyak kolektor yang ingin membeli Ikan Cupang dari Indonesia. Harga yang diberikan juga tinggi karena standardnya dolar AS. Sehingga keuntungan yang bisa diraup pengekspor Ikan Cupang sangatlah banyak.

Pengiriman untuk ekspor ini juga dilakukan dengan mudah dan sampai saat ini tidak pernah terjadi kendala. Penjualan Ikan Cupang rata – rata banyak berasal dari Asia Tenggara termasuk Indonesia, karena pemasaran Ikan Cupang masih sulit ditemukan di Luar Negeri.

Karena habitat asal dari ikan ini adalah Asia membuat ikan ini langka di Luar Negeri. Mengapa demikian? Ikan ini dikenal oleh kolektor dari IBC (International Betta Competition). Biasanya Ikan Cupang yang diminati oleh kolektor luar itu adalah ikan–ikan yang menang dalam kontes IBC tersebut. Tertarik dengan ikan itulah kolektor rela membeli ikan dari Indonesia. Padahal di Indonesia, Ikan Cupang sangat mudah ditemukan di pasaran.

Jenis ikan yang diekspor biasanya seperti Ikan Cupang Avatar dan Blue rim. Kedua cupang tersebut memiliki warna yang unik dengan perpaduan warnanya sangat indah. Harga untuk kedua jenis cupang tersebut juga terbilang lumayan tinggi karena ikan ini termasuk belum banyak dikembangbiakkan, sehingga ikan ini masih langka.

Oleh karena itu kolektor yang minat dengan kedua jenis ikan tersebut harus menyiapkan budget yang cukup besar untuk mendapatkannya. Bahkan ada yang menjualnya hingga puluhan juta.

Reporter: Reygitha Laura

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini