Kenapa Ya Banyak Artis Bunuh Diri? Ini Kata Psikolog

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Cantik, tampan dan kaya raya biasanya melekat pada sosok selebritis. Sebagai public figure, image yang sempurna dan kehidupan glamor selalu ada di lingkaran mereka.

Sebagai orang awam, tak jarang kita merasa iri dengan kehidupan mewah itu. Seolah-olah apa yang melekat pada diri selebritis tak ada cacatnya.

Namun, stigma kita mengenai sosok public figure yang sempurna nampaknya salah besar. Faktanya, masih banyak deretan artis papan atas yang memilih mengakhiri hidupnya karena peliknya kehidupan.

Seperti yang baru-baru ini terjadi. Seorang aktris Korea Song Yoo-jung dilaporkan tewas karena bunuh diri.

Belum diketahui apa penyebab Yoo-jung memilih untuk mengakhiri hidupnya. Namun, Yoo-jung dikenal cukup sukses sebagai model dan memiliki paras yang cantik.

Lantas, mengapa kasus bunuh diri sering terjadi pada artis yang cantik, kaya dan tampan?

Menurut dra. A. Kasandra Putranto selaku praktisi psikolog mengatakan selebritis yang sudah populer dan masih ingin bunuh diri, dapat dipastikan terkait dengan depresi.

“Mereka mengalami tekanan yang diluar ambang batas kemampuannya, atau terkait dengan harga dirinya,” ucap Kasandra saat dihubungi minews.id, Senin 25 Januari 2020.

Sementara itu, praktisi Psikolog Intan Erlita menambahkan. Faktor fisik para selebritis yang sering dipuja-puja masyarakat tak menjadi tolak ukur kebahagiaannya.

“Jangan pernah kita mengukur kebahagiaan dari harta atau fisik yang kita milikki, kebahagiaan gak bisa kita ukur dari materi maupun fisik,” ucap Intan, Senin 25 Januari 2021.

Intan pun menjelaskan, sosok artis yang sering dituntut sempurna menjadi faktor selebriti kerap mengalami tekanan.

“Terlalu banyak yang menuntut dia (artis) sempurna, ini letih loh, ada masanya ia ingin menjadi diri sendiri, dan mungkin itu hal yang gak bisa ia dapatkan,” kata Intan.

Maka, dapat disimpulkan bahwa sosok public figure tetaplah manusia biasa. Meski sering diagungkan karena fisik dan materi yang mereka miliki, ada kalanya mereka merasa tertekan dan terpuruk yang bisa membuat mentalnya goyah.

Dengan begitu, sebagai keluarga, sahabat, maupun penggemar, sepatutnya kita mendukung dan tak menuntut hal-hal berlebihan untuk para pekerja seni di industri hiburan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini