Alasan Joshua Suherman Nikah Hari Rabu, Supaya Nggak Bentrok dengan Liga Inggris

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Joshua Suherman sengaja nggak menggelar pernikahan di akhir pekan alias di hari Rabu 22 Desember 2021 dengan alasan supaya nggak bentrok dengan pertandingan Liga Inggris.

Joshua menikahi kekasihnya, Clairine Clay sekitar pukul 16.00 WIB. Acara pemberkatan pernikahan disiarkan langsung di YouTube.

Acara pemberkatan dimulai dengan menyanyikan lagu rohani. Joshua mengenakan jas bernuansa abu-abu dengan dasi kupu-kupu. Ia juga meletakkan setangkai bunga di kantong jas. Sementara itu, Clarine mengenakan gaun serta penutup kepala putih. Rambutnya dibiarkan terurai.

Keduanya sudah sah mengikat janji suci sehidup dan semati. Tapi, banyak netizen bertanya-tanya, kenapa pernikahan dilangsungkan bukan di akhir pekan. Di akun Instagramnya, Joshua membeberkan alasannya.

“Nikah bukan di hari Weekend, tagarnya juga keren. Selamaat Mas Jo #RabuRabi,”tulis akun @mas_gils.

Joshua membalas komentar tersebut. “@mas_gils sengaja nikah Rabu biar gak bentrok Liga Inggris.”

“TAPI MAS DINO IKI INDONESIA MAIN E PIYE MAS OPO ONOK NOBAR NG RESEPSINE,” tanya akun @dewangganjl.

“@dewanggajl di hape masing2..,”balas Joshua.

“Rabu juga ada liga inggris main,” kata akun @alfiansamijanto.

“@alfiansamjianto tp Liga Inggris kalo weekday mainnya dinihari. Aman!” balas Joshua lagi.

Joshua memang penggemar Liga Inggris. Mantan penyanyi cilik itu adalah fan berat Liverpool, yang dini hari tadi mengalahkan Leicester City untuk melaju ke semifinal Piala Liga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini