Kocak! Momen SUGA Ogah Dipeluk V Jadi Bahan Ketawaan Member BTS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah dua bulan, variety show BTS yang bertajuk “Run BTS!” kembali tayang menghibur penggemarnya, ARMY. Episode terbarunya pun diisi dengan game yang lebih seru.

Dalam episode terbarunya, momen ketika SUGA menolak untuk dipeluk V pun menjadi perbincangan. Yups, ini karena SUGA diketahui seringkali menolak untuk dipeluk V.

Awalnya, para anggota memainkan putaran gaya Bangtan dari Hokey Pokey untuk menentukan tim mereka. Jin, anggota tertua dalam grup tersebut ditugaskan sebagai guru dan yang lainnya sebagai siswa.

Jin berjanji bahwa hukuman tim yang kalah akan sangat buruk, jadi setiap “siswa” bertekad untuk memilih pasangan yang ideal untuk “tugas” ini. Jimin berencana untuk menggantikan ketua kelas V.

Tapi segera setelah lagu “Boy With Luv” berhenti diputar, rencana itu berubah. Jungkook memeluk Jimin dan V melompat ke Suga!

Seperti biasa, Suga dengan keras mengeluh karena dipeluk, berkata, “Jangan peluk aku. Jangan peluk aku”. “Hei… Bagaimana bisa seperti ini? Hebat sekali,” sahut J-HOPE.

Saat Jin tertawa, ia juga mengatakan, “Apakah ini pasangan yang dibuat di surga… atau tidak?.”

Suga memiliki sejarah lucu dalam menolak kasih sayang V, seperti kucing yang tidak ingin dipeluk (tapi diam-diam melakukannya). Meski begitu, V tak mau menyerah!

Ketika Jin bertanya kepada Jimin mengapa dia tiba-tiba berubah pikiran tentang berpasangan dengan V, dia menjelaskan bahwa dia tidak memiliki suara dalam masalah tersebut. Jungkook memutuskan untuknya!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini