Dokter Tirta Bakal Nangis Jika Nonton Video Bupati Prabumulih Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya tiba-tiba menggemparkan publik, setelah videonya viral di media sosial, baru-baru ini. Dalam video itu, Ridho mengaku ia tak akan meliburkan sekolah dan PNS, meski pandemi Covid-19 mengancam.

Jelas saja, pernyataan Ridho dalam video itu tak sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo yang telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran corona di Tanah Air.

“Aku tanya sekarang, dengan libur, apakah corona langsung hilang? Saya liburkan sekolah, lalu penyakit tidak ada? Penyakit corona tak ada? Coba apa ada penelitian, libur anak-anak sekolah penyakit ini berkurang? corona berkurang?” kata Ridho dalam video yang mulai viral Sabtu 4 April 2020 itu.

Dalam video berdurasi 2,33 menit itu, Ridho yang seperti tanpa beban berkata dengan santai, bahwa penyakit seperti corona tidak perlu ditakuti, tapi dihadapi.

Kemudian, Ridho menyebut akan segera mengumpulkan seluruh PNS untuk berdoa bersama. Salah satunya berdoa agar terhindar dari segala penyakit.

Pernyataan Ridho berbanding terbalik dengan upaya keras pemerintah dan berbagai pihak untuk mencegah corona dengan bekerja serta beraktivitas di rumah saja. Kepala daerah lain telah meliburkan PNS dan anak sekolah, tapi tidak dengan Bupati Prabumulih ini.

Bayangkan saja jika dokter Tirta yang berjuang mati-matian mengajak masyarakat tetap #dirumahaja menonton video tersebut, auto nangis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi Papua, Jalan Strategis Menuju Kesejahteraan Merata

Oleh: Debora Yikwa* Kemandirian pangan dan energi di Papua kini memasuki babak penting seiring denganpenegasan komitmen pemerintah pusat untuk menjadikan wilayah paling timurIndonesia tersebut sebagai prioritas pembangunan strategis nasional. Dalam berbagaiagenda percepatan pembangunan Papua, Presiden Prabowo Subianto menempatkanswasembada pangan dan energi sebagai fondasi utama bagi kemandirian daerah, penguatan ketahanan nasional, serta pemerataan kesejahteraan. Pendekatan inimenandai pergeseran paradigma pembangunan Papua yang tidak lagi bertumpu pada ketergantungan pasokan dari luar, melainkan pada pemanfaatan potensi lokal secaraoptimal dan berkelanjutan. Papua memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar dan beragam, mulai dari lahanpertanian yang luas hingga potensi energi terbarukan yang melimpah. Pemerintahmemandang potensi tersebut sebagai modal utama untuk membangun kemandirianyang kokoh dan berjangka panjang. Dengan dukungan kebijakan nasional dan kemajuan teknologi, Papua diproyeksikan mampu menjadi contoh keberhasilanpembangunan wilayah timur Indonesia yang mengandalkan kekuatan sendiri, selarasdengan kebutuhan masyarakat setempat. Presiden Prabowo menilai pemanfaatan energi terbarukan di Papua bukan sekadarsolusi teknis, melainkan strategi jangka panjang untuk membangun kemandiriandaerah. Dengan teknologi panel surya yang semakin terjangkau dan pengembanganmini hydro yang fleksibel, daerah-daerah terpencil dapat memperoleh akses listriksecara mandiri. Langkah ini diyakini mampu menekan ketergantungan terhadappengiriman bahan bakar minyak dari luar Papua yang selama ini memicu biayadistribusi tinggi dan membebani anggaran daerah maupun negara. Kemandirian energipada akhirnya akan memperkuat aktivitas ekonomi lokal, meningkatkan kualitaslayanan publik, serta membuka ruang tumbuhnya industri berbasis sumber dayasetempat. Di sisi lain, pemerintah juga mendorong pengembangan bioenergi berbasis pertaniansebagai bagian integral dari agenda kemandirian energi. Kelapa sawit, singkong, dan tebu dipandang sebagai komoditas strategis yang dapat diolah menjadi biodiesel dan etanol. Pengembangan komoditas tersebut di Papua tidak hanya berorientasi pada produksi energi, tetapi juga diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkannilai tambah pertanian,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini