MATA INDONESIA, JAKARTA – Adanya sejumlah konflik di Papua yang terjadi belakangan ini sempat membuat keamanan penyelenggaraan PON Papua dipertanyakan. Teranyar, KST Papua melakukan teror di Kiriwok, Pegunungan Bintang, yang menewaskan satu orang tenaga kesehatan.
Namun Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan bahwa lokasi konflik tersebut jauh dari klaster-klaster pertandingan PON 2020. Bahkan lokasi konflik itu disebut membutuhkan waktu berhari-hari untuk bisa dicapai.
“Jarak aktu ke lokasi konflik yang ternyata mencapai 3 hari 3 malam. Itu yang membuat confidence kontingen yang datang ke sana. Mereka merasa aman dan nyaman. Bahkan sudah ada yang test event,” katanya, Selasa 21 September 2021.
Ia juga menjelaskan bahwa secara umum, situasi keamanan di klaster-klaster penyelenggaraan PON sangat kondusif. Menurutnya, para kontingen dari daerah-daerah pun merasa aman untuk datang ke Papua.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah memutuskan bahwa Pekan Olahraga Nasional XX atau PON Papua bisa dihadiri oleh penonton. Untuk jumlah yang bisa berada di Venue pertandingan yakni 25 persen dari kapasitas yang ada.
PON Papua akan berlangsung di Papua pada 2 sampai 15 Oktober 2021. Untuk menghadiri pesta olahraga ini, penonton wajib sudah menjalani vaksin dua kali.