MATA INDONESIA, JAKARTA – Jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Puncak, Papua disebut-sebut menjadi salah satu sumber pendanaan untuk membeli senjata bagi Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP). Namanya muncul saat polisi menangkap terduga pemasok senjata bernama Ratius Murib alias Neson Murib pada Senin kemarin.
Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy pun menegaskan akan mengusut keterlibatan Pemda Puncak dalam kasus ini.
“Semua nama yang ada di dalam bukti catatan transaksi akan dipanggil penyidik,” katanya, Rabu 16 Juni 2021.
Sayangnya ia belum mau mengungkapkan daftar nama pihak Pemda Puncak tersebut. Termasuk, oknum tersebut berasal dari jabatan atau instansi mana.
Iqbal mengatakan, saat ini penyidik masih melakukan pendalaman terhadap bukti-bukti yang diamankan selama penangkapan.
Diketahui, buku catatan itu sendiri menuliskan bahwa Pemda Puncak memberikan Rp 600 juta kepada kelompok Lekagak Telenggen.
Dari informasi yang didapat, tercantum bahwa pemberian dana itu dilakukan pada 6 Februari 2021. Tertera bahwa bantuan diberikan oleh Pemda Puncak kepada Lakagak Telenggen.
KSTP juga diduga menerima bantuan-bantuan lain dari simpatisan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Kemudian, terdapat juga buku catatan lain yang berisi penolakan otonomi khusus dan aksi penembakan di wilayah Kabupaten Puncak.
“Masih kami lakukan pendalaman. Tim masih akan terus menggali informasi sumber dana serta aktivitas pengiriman uang untuk membeli senjata dan amunisi dari terduga Neson Murib,” ujarnya.