Respon Nasdem Terkait Keterlibatan Anggotanya Danai Pembelian Senjata KST Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama salah satu politisi Partai Nasdem diduga ikut masuk dalam pusaran bisnis senjata untuk Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP). Ia adalah Sonny Wanimbo yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Tolikara.

Hal ini pun mendapat tanggapan dari pihak Partai Nasdem. Waketum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, hingga kini belum ada penjelasan dari Sonny Wanimbo terkait kabar tersebut.

ia menegaskan bahwa pihaknya takkan memberi toleransi kepada kadernya yang terlibat kasus kriminal, apalagi terkait kegiatan separatis atau makar.

“Bila itu betul adanya, sudah otomatis kita pecat karena ini prinsip bernegara. NasDem lahir sebagai salah satu parpol dengan cita-cita menjaga NKRI. Artinya, semua kader NasDem tegak lurus dengan cita-cita partai,” katanya, Rabu 16 Juni 2021.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Sonny disebut mendanai pemasok senjata KKB berdasarkan keterangan dari Ratius Murib alias Neson Murib yang ditangkap Satgas Nemangkawi.

“Itu baru keterangan dari tersangka sehingga kemudian muncul nama tersebut. Benar-tidaknya kita harus beri kesempatan aparat untuk memvalidasi tentang keterangan tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Satgas Nemangkawi menangkap Ratius Murib alias Neson Murib yang diduga memasok senjata untuk teroris KKB Papua. Neson diduga mendapat uang sebesar Rp 370 juta dari Ketua DPRD Kabupaten Tolikara, Sonny Arson Wanimbo, untuk transaksi jual-beli senjata api beserta amunisi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini