KSTP Bakar 3 Rumah Warga di Yahukimo, Satgas Nemangkawi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Baca Juga

MATA INDONESIA, YAHUKIMO – Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP) kembali berulah di Yahukimo, Papua. Mereka membakar 3 rumah warga di Kabupaten Yahukimo.

Menurut keterangan Kepala Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi, Kombes Faisal Ramadhani, aksi pembakaran tersebut dilakukan dari 16 Agustus hingga 17 Agustus 2021. “Tidak ada korban jiwa saat pembakaran dilakukan,” ujarnya, Kamis 19 Agustus 2021.

Faisal mengungkapkan bahwa anggota KSTP yang terlibat pembakaran 3 rumah warga di Dekai diduga berasal dari kelompok Tendius Gwijangge yang bermarkas di Kabupaten Nduga.

“Kelompok Tendius diperintahkan oleh pimpinannya Lekagak Telenggen dari Nduga ke Yahukimo untuk menebar aksi teror di sana. Kelompok ini memiliki lima pucuk senjata laras panjang dan dua pucuk senjata laras pendek,” katanya.

Kebrutalan KSTP tersebut mendapat perlawanan dari aparat gabungan TNI-Polri. Kontak senjata pun sempat berlangsung sekitar satu jam pada 17 Agustus kemarin.

“Namun tidak ada anggota kami yang menjadi korban dalam kontak tembak di pusat kota Yahukimo,” ujarnya.

Saat ini dua Tim Satgas Nemangkawi yang berjumlah 20 personel telah ditugaskan untuk mengejar para pelaku, bahkan pimpinan telah mempersiapkan tambahan anggota.

Sekadar info, Kelompok Tendius pernah menembak empat pekerja bangunan hingga tewas dan seorang warga sipil yang terluka berat di Kampung Bingki, Distrik Seredala, Kabupaten Yahukimo pada 24 Juni 2021 lalu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini