MATA INDONESIA, WASHINGTON – Ekonomi Amerika Serikat dinilai mantan menteri keuangannya, Larry Summers, akan sulit kembali ke tingkat normal.
Masalahnya adalah inflasi di Negeri Paman Sam itu sudah tinggi atau sekitar 9 persen.
“Tetapi saya pikir kita memiliki periode stimulus yang sangat substansial dan saya pikir di sisi lain dari itu kemungkinan akan terjadi penurunan,” kata Summers.
Menurunnya ekonomi AS seperti dilansir CNN ditandai dengan saham dan obligasi berada di wilayah bearish, ekonomi menyusut 0,6 persen selama kuartal II menurut temuan Biro Analisis Ekonomi.
Beberapa ekonom dan pembuat kebijakan telah menolak klaim resesi awal 2023, dengan alasan pertumbuhan pekerjaan yang kuat, belanja konsumen dan manufaktur.
Sementara Kelompok produsen minyak utama, yang meliputi Arab Saudi dan Rusia, mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan memangkas produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari.
Pemotongan terbesar sejak awal pandemi, dalam sebuah langkah yang mengancam untuk mendorong harga bensin lebih tinggi.