Waspada Dukhan, Kabut Asap Panas Tanda Kiamat Segera Datang

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Salah satu dari banyak tanda munculnya kiamat seperti disebut Alquran adalah munculnya kabut asap panas yang diberi nama Ad Dukhan.

Seperti tertulis dalam Surah Ad-Dukhan ayat 10, “Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata.”

Kabut asap itu jauh lebih dahsyat dari kabut-kabut asap yang membekap sebagian wilayah Indonesia ketika kemarau tiba.

Kabut asap panas yang bernama Dukhan itu akan menyelimuti bumi selama 40 hari dan 40 malam.

Situasi yang digambarkan saat terjadinya dukhan yaitu gelap gulita, asap tebal, dan oksigen yang menipis. Keadaan tersebut membuat nyawa para manusia serasa berada di ujung tanduk.

Bahkan bukan hanya manusia, Dajjal sekali pun bakal ketakutan dengan datangnya kabut asap tersebut karena kabut yang dikabarkan berasal dari meteor bertubrukan dengan bumi dikabarkan bakal membuat cacat makhluk paling ditakuti manusia tersebut.

Lalu, kapan Dukhan bakal muncul? Tidak banyak yang mengetahui, hanya banyak ulama menyatakan setidaknya ada tiga tanda-tanda yang akan memicu Dukhan datang.

Ketiganya adalah bermunculannya penyanyi perempuan, maraknya musik beserta alat-alatnya dan semakin banyaknya orang yang hobi bermabuk-mabukan.

Terjadinya dukhan membuat kondisi manusia seperti dialami Nabi Yunus ketika berada dalam perut ikan paus, yakni : gelap, pengap, panas, tidak ada oksigen, tidak ada makanan dan minuman.

Maka dari itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam mengajarkan kita jika saat itu datang, kita dianjurkan berzikir seperti zikirnya Nabi Yunus, yakni : “La ilaha illa anta subhanaka inkuntu minadzolimin.” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau (Ya Allah), Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat zalim/aniaya.)

Akibat dukhan, kulit manusia bakal melepuh dan meleleh, terutama orang kafir. Namun orang mukmin karena kekuatan iman di hati dan membaca doa dzikir tersebut, maka pengaruh Dukhan hanya membuat mereka lemas sedikit seperti terserang flu.

Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT sehingga mampu melewati segala kesulitan di dunia dan menemukan surga Nya.(Nita Khairani)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Transformasi Ekonomi Indonesia: Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Strategis

Di tengah kompleksitas situasi geopolitik dunia yang terus berkembang, Indonesia memposisikan program kemandirian pangan dan energi sebagai prioritas strategisnasional. Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor pertanian dan energi terbarukan, sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju kemandirian dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Transformasi ekonomi Indonesia melalui program swasembada pangan dan energimerupakan wujud nyata dari cita-cita kemandirian bangsa yang telah lama didambakansejak era kemerdekaan. Program strategis ini tidak hanya bertujuan mengurangiketergantungan impor, tetapi juga menghidupkan kembali semangat berdikari yang menjadi fondasi kedaulatan nasional Indonesia.  Dalam konteks kemandirian bangsa, swasembada pangan dan energi menjadi pilar utama yang menentukan kemampuan Indonesia untuk berdiri tegak di tengah dinamikaglobal yang penuh ketidakpastian.  Swasembada bukan tujuan jangka pendek, tetapi fondasi kemandirian nasional. Pemerintah terus membangun visi jangka panjang yang mencakup ketahanan logistik, kedaulatan ekonomi, dan stabilitas nasional. Perspektif ini menegaskan bahwa program swasembada harus dipahami sebagai investasi strategis untuk generasi mendatang. Peter Abdullah, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai pentingnya transformasi struktural ini bagimasa depan bangsa Indonesia. Menurut Peter Abdullah, upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsamelalui swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis dalammemperkuat ketahanan nasional, baik dalam situasi damai maupun krisis global. Pandangan ini menegaskan bahwa program swasembada bukan sekadar target produksi, melainkan investasi jangka panjang untuk stabilitas negara.  Ketahanan pangan dan energi bukan semata isu ekonomi, melainkan bagian daripertahanan negara. Dalam konteks ini, pemerintah mendorong penguatan sektordomestik agar Indonesia tidak bergantung pada impor dalam kondisi darurat. Strategi ini menjadi semakin relevan mengingat berbagai gejolak geopolitik yang kerapmempengaruhi rantai pasokan global. Peter Abdullah melihat upaya ini sebagaimomentum penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terlalubergantung pada sektor ekstraktif dan impor. Fokus pada transformasi ekonomi ini tidak hanya bertujuan mencapai swasembada, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih resilient dan inklusif. Denganmemperkuat fondasi domestik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kerentananterhadap fluktuasi harga komoditas global dan shock ekonomi eksternal. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam roadmap swasembada nasional. Pemerintah mulai membenahi sistem insentif agar petani memperoleh keuntungan yang layak, sekaligus menarik generasi muda kembali ke sektor pertanian. Langkah inidipandang krusial mengingat tantangan regenerasi yang dihadapi sektor pertanianIndonesia. Pemerintah mengedepankan keseimbangan antara harga yang terjangkau bagikonsumen dan pendapatan yang memadai bagi petani. Strategi ini diharapkan dapatmeningkatkan daya beli masyarakat perdesaan dan mendorong pertumbuhan ekonominasional yang lebih merata. Dukungan terhadap komoditas unggulan seperti beras terus diperkuat dalam program swasembada nasional. Pemerintah melihat potensi besar untuk mencapai swasembada, mengingat kapasitas panen Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju. Optimisme ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim Indonesia yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini