Sejumlah Fakta di Balik Kisah Berakhirnya Perang Korea, 27 Juli 1953

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Setelah berperang cukup lama dan saling menumpahkan darah antar sesama bangsa, akhirnya Perang Korea pun dianggap usai pada 27 Juli 1953.

Seluruh pihak yang terlibat dalam perang, terutama Korea Selatan dan Korea Utara, lalu Amerika Serikat dan Cina sepakat melakukan gencatan senjata.

Perang Korea benar-benar meninggalkan banyak kisah, tak hanya untuk negara yang bertikai, namun untuk dunia. Berikut sejumlah fakta menarik soal Perang Korea yang patut kamu ketahui:

1. Dijuluki Proxy War, Perang Terlupakan hingga Perang Joseon

Konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan ini terjadi sejak 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953. Perang ini juga disebut ‘perang yang dimandatkan’ atau proxy war antara AS bersama sekutu PBB-nya dengan komunis Cina yang bekerjasama dengan Uni Soviet.

Di AS, perang ini secara resmi dideskripsikan sebagai aksi polisional karena tidak adanya deklarasi perang resmi dari Kongres AS. Dalam bahasa sehari-hari, perang ini juga sering disebut ‘perang yang terlupakan’ atau ‘perang yang tidak diketahui’, karena dianggap sebagai urusan PBB yang berakhir dengan kebuntuan (stalemate).

Sementara di Korea Selatan, perang ini biasa disebut sebagai Perang 6-2-5 (yuk-i-o jeonjaeng) yang mencerminkan tanggal dimulainya perang pada 25 Juni. Sedangkan, di Korea Utara, perang ini secara resmi disebut choguk haebang chÇ’njaeng (perang pembebasan tanah air). Perang Korea juga disebut ChosÇ’n chÇ’njaeng atau Perang Joseon’. Joseon adalah sebutan Korea Utara untuk tanah Korea.

2. AS Berada di Kubu Korsel, Korut Dibela Rusia

Sekutu utama Korea Selatan adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya. Juga banyak negara lain mengirimkan tentara di bawah bendera PBB yang beroperasi di wilayah Korsel.

Sekutu Korea Utara, seperti Republik Rakyat Tiongkok menyediakan kekuatan militer, sementara Uni Soviet yang menyediakan penasihat perang, pilot pesawat, dan juga persenjataan untuk pasukan Cina dan Korea Utara.

3. Jelang Akhir Perang, Presiden Korsel Tolak Gencatan Senjata

Perang ini berakhir pada 27 Juli 1953 saat Amerika Serikat, Cina, dan Korea Utara menandatangani persetujuan gencatan senjata. Presiden Korea Selatan, Syngman Rhee, menolak menandatanganinya namun berjanji menghormati kesepakatan gencatan senjata tersebut. Jadi, secara resmi, perang ini belum berakhir sampai dengan saat ini.

4. Banyak Korban Berjatuhan

Berdasarkan laporan korban-tewas di lapangan sesuai hasil interogasi tahanan perang dan intelejen militer (dokumen, mata-mata, dan lain-lain), jumlah korban tewas dari AS mencapai 36.940 orang terbunuh. Lalu korban dari kubu Cina mencapai 100.000 hingga 1.500.000 orang. Namun kebanyakan sumber memperkirakan 400.000 orang terbunuh.

Sementara Korea Utara ada 214.000 hingga 520.000 orang tewas. Lalu dari Korea Selatan, rakyat sipil yang tewas di kisaran 245.000 hingga 415.000 orang terbunuh. Total rakyat sipil yang tewas antara 1.500.000 hingga 3.000.000 orang terbunuh. Kebanyakan sumber memperkirakan 2.000.000 orang tewas. (Krisantus de Rosari Binsasi)

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini