MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa sebenarnya yang membuat konsep sirkus modern? Philip Astley, mantan tentara Inggris berpangkat Sersan Mayor. Ia berusaha mencari uang dengan cara mempertontonkan keahliannya bermain kuda. Kejadian ini terjadi pada 9 Januari 1768. Inilah awal mula adanya pertunjukan sirkus modren.
Philip Astley lahir pada 8 Januari 1742 di Newcastle-under-Lyme, Staffordshire, Inggris. Ia adalah anak dari seorang pembuat perabot dari kayu. Sejak Astley menginjak usia 9 tahun, ia sudah bekerja, membantu ayahnya dalam membuat perabot.
Sejak kecil Astley sangat suka dengan kuda. Kesukaannya terhadap kuda memengaruhi cita-citanya. Ia memiliki cita-cita untuk bekerja dengan kuda sebagai partnernya. Inilah yang membawa Astley bergabung dengan Light Dragoons ke 15 milik Kolonel Eliott sebagai penunggang kuda saat ia masih berusia 17 tahun. Ia salah satu penunggang kuda yang hebat selama melayani di resimen Dragoons. Hal ini terbukti dari pangkat Sersan Mayor yang ia dapatkan selama melayani di resimen tersebut.
Setelah ia selesai melayani Light Dragons, ia mendirikan sebuah sekolah berkuda sekaligus tempat ia melakukan pertunjukan. Hal ini ia lakukan karena ia melihat warga Islington saat itu suka melihat pertunjukan kuda.
Pada 9 Januari 1768, Ia mengadakan sebuah pertunjukan berkuda yang bisa dikatakan beda dari yang lain. Astley melakukan trik berdiri di atas kuda dengan satu kaki berada di sadel dan satu kakinya lagi berada di kepala kuda serta mengayun-ayunkan pedangnya di dalam sebuah lintasan berbentuk lingkaran seperti ring. Pertunjukannya sekaligus melahirkan sirkus modern yang kita kenal sampai sekarang, oleh karena itu ia dijuluki sebagai “Bapak Sirkus Modern”.
Saat membuat pertunjukan ini, Philip Astley terinspirasi oleh pertunjukan yang sering ditontonnya sejak kecil, sirkus. Jadi biasanya sirkus di masa itu adalah orang-orang Gypsy yang berkelana untuk menghibur penonton dengan atraksi akrobat, badut, binatang terlatih, aksi trapeze, berjalan di atas tali, juggling, dan hiburan-hiburan lainnya.
Pertunjukan sirkus ini berawal di pulau Krete di Laut Mediterania, sekitar empat ribu tahun yang lalu. Saat itu, anak-anak berlatih untuk beratraksi melompati banteng. Ketika banteng yang marah menerjang maju, sang akrobat memegang kedua tanduknya, lalu ia melompat melalui punggung banteng tersebut, dan mendarat dengan kedua kakinya di belakang binatang tersebut.
Atraksi yang berani ini mungkin adalah pertunjukan sirkus yang pertama kalinya di dunia.
Namun sirkus yang dilakukan Astley berasal dari zaman Romawi kuno. Kata sirkus berasal dari kata circus maximus. Circus berarti lingkaran dan maximus berarti hebat atau besar.
Orang Romawi membangun sebuah lingkaran tempat duduk yang besar. Ribuan orang dapat duduk dan menonton pertunjukan.
Atraksi sirkus biasanya dengan parade megah. Lalu masuklah kereta-kereta perang berkuda. Para pemain akrobat beratraksi melempar-lemparkan barang ke udara. Kadang-kadang ada juga pertunjukan gladiator.
Badut
Badut adalah karakter yang benar-benar menghibur dalam sebuah pertunjukan sirkus. Philip Astley bisa memadukan pertunjukan atraksi berkuda dan atraksi-atraksi lainnya dengan badut. Sejak pertunjukannya sukses, namanya populer di masyarakat luas.
Banyak orang mendatangi tempatnya hanya untuk melihat pertunjukan kuda dan atraksi-kudanya. Hingga akhirnya pada tahun 1770 ia memiliki ide untuk mengembangkan pertunjukannya dengan membawa elemen lain untuk membantunya mengisi pertunjukan. Ia mulai memperkerjakan pengendara kuda lainnya, badut, musisi, acrobat, penari tali, dan anggota sirkus lain serta membangun panggung sirkus lengkap dengan atap untuk melakukan pertunjukan dramatis dan menamai tempat itu Amfiteater Astley.
Pertunjukannya ini bahkan terkenal sampai keluar Inggris. Pada tahun 1772, Astley pergi ke Versailles, Perancis, untuk melakukan pertunjukan di depan Raja Louis XV. Mulai dari sini ia aktif melakukan tur keliling kota-kota Eropa. Kesuksesannya terus meningkat, bahkan ia mampu mendirikan 19 Amfiteater Astley di setiap kota-kota yang ada di Eropa.
Astley meninggal pada 20 Oktober 1814. Namun, jasanya masih dikenang hingga sekarang. Bahkan pada tahun 2018 lalu, pemerintah Inggris membangun monumen Astley di perbatasan antara Stoke on Trent dan Newcastle-under-Lyme.
Selain itu, pada 14 September 2018, berdirilah sebuah batu nisan di taman Rumah Sakit St. Thomas untuk memperingati Amphiteathre. Tak hanya itu pada tahun 2019, terbit buku berjudul “The First Showman” karya Karl Shaw yang menceritakan fakta dan detail yang sebelumnya tidak ada yang tahu soal kehidupan dan sejarah keluarga Astley.
Reporter: Desmonth Redemptus Flores So