Kulon Progo Waspada Hantavirus, Belum Ada Kasus, Antisipasi Terus Diperketat

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulon Progo – Kabar kemunculan kasus hantavirus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat sejumlah wilayah meningkatkan kewaspadaan, termasuk Kabupaten Kulon Progo.

Hingga kini, tercatat setidaknya 8 pasien telah terjangkit hantavirus di DIY. Namun, menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, belum ditemukan adanya kasus positif di wilayah mereka.

“Kami memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kasus hantavirus dari Kulon Progo. Meski begitu, upaya antisipasi tetap kami jalankan dengan serius,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami, saat dikonfirmasi, Rabu 10 Juli 2025.

Sri Budi menambahkan bahwa pihaknya telah menginstruksikan seluruh Puskesmas untuk melakukan pemantauan terhadap gejala-gejala yang berkaitan dengan hantavirus, terutama di wilayah yang padat penduduk atau dekat dengan area persawahan dan ladang.

Selain itu, Dinkes juga menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan menjaga kesehatan pribadi.

“Edukasi kepada warga tentang pentingnya menjaga sanitasi rumah dan menghindari kontak dengan tikus sudah kami lakukan secara berkala,” tambahnya.

Hantavirus sendiri merupakan virus yang ditularkan melalui air liur, urine, dan kotoran tikus yang terinfeksi.

Virus ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui pernapasan atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi.

Gejala awal yang muncul antara lain demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, hingga mual dan sesak napas.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat dianjurkan untuk menjaga kebersihan rumah, menyimpan makanan di wadah tertutup, serta menggunakan sarung tangan dan masker saat membersihkan area yang diduga terkontaminasi tikus.

Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini