MINEWS.ID, WASHINGTON – Gedung berwarna putih di Istana Presiden Amerika Serikat membuat bangunan ini dijuluki Gedung Putih (White House). Tahukah Anda sebenarnya saat dibangun pertama kali di masa pemerintahan Presiden AS John Adams, gedung yang dinamakan “Rumah Presiden” hanya di beri warna dari bahan pewarna berbasis kapur, bukan cat.
Dilansir dari whitehousehistory.org, para pekerja kemudian kembali mewarnai rumah presiden tersebut untuk menangkal kerusakan karena cuaca agar warna tembok bangunan untuk Presiden AS ini selalu terlihat fresh. Dindingnya terbuat dari batuan pasir dan pewarna dari kapur tersebut digunakan untuk menjaga agar tembok tidak membeku selama musim dingin.
Tigapuluh tahun setelah merdeka, Amerika Serikat terlibat perang dengan negara bekas penjajahnya, Inggris. Perang itu berlangsung dari tahun 1812-1814.
Pada puncak perang, tentara yang didaratkan armada Inggris di pantai Atlantik menyerbu masuk ke Washington sehingga Presiden James Madison beserta isterinya terpaksa melarikan diri. Rumah Presiden dan Gedung Capitol dibakar tentara Inggris. Sesudah perang berakhir, Rumah Presiden dipugar kembali, dan dindingnya yang hitam terbakar dicat putih.
Sebelum dicat warna putih, pada tahun 1812 Abijah Bigelow seorang perwakilan kongres dari AS menggunakan istilah tersebut dalam sebuah surat. Pada tahun 1818, gedung ini mulai dicat dengan warna putih dengan bahan dasar dari timah.
Nah, baru pada 12 Oktober 1901, julukan white house atau gedung putih resmi digunakan dalam pemerintahan Theodore Roosevelt yang merupakan Presiden AS ke-26.
Gedung yang kemudian menjadi tempat kediaman resmi dan kantor Presiden Amerika Serikat ini awalnya didesain oleh James Hoban, seorang arsitek kelahiran Irlandia. Lokasi tempat dimana istana itu dibangun dipilih oleh presiden pertama George Washington dan sahabatnya seorang insinyur dan arsitek Prancis bernama Pierre Charles L’Enfant, yang juga merupakan arsitek pembangunan ibukota Amerika Serikat, Washington DC.
Pembangunan Gedung Putih berlangsung sekitar 8 tahun. Peletakan batu pertama dilakukan tanggal 13 Oktober 1782, dan ditempati untuk pertama kalinya oleh Presiden Amerika Serikat yang kedua: John Adams beserta isterinya pada bulan November 1800.
Pada pemerintahan Presiden Amerika Serikat yang ke-tiga Thomas Jefferson, Gedung Putih mengalami renovasi pertama dengan bantuan arsitek Benjamin H. Latrobe. Gedung Putih mengalami perbaikan intensif dari tahun 1948 sampai 1952 di bawah pemerintahan Presiden Harry Truman. Tahun 1961, ibu negara keturunan Prancis Jacqueline Kennedy memprakarsai pemugaran disain ruangan-dalam Gedung Putih, dan perubahan lebih lanjut dilakukan di bawah Presiden Richard Nixon tahun 1970.
Istana kepresidenan yang beralamat di 1600 Pennsylvania Avenue, Washington D.C. ini memiliki areal halaman kira-kira 9 hektar. Gedung ini merupakan salahsatu obyek wisata yang paling ramai dikunjungi di Amerika Serikat.
Setiap tahunnya lebih dari satu juta turis memasuki beberapa ruangannya yang dibuka untuk umum. Gedung Putih memiliki seluruhnya 132 ruangan dan terdiri dari tiga tingkat. Ruangan kantor dan ruang rapat berada di lantai pertama. Lantai kedua dan lantai ketiga digunakan sebagai tempat kediaman presiden dan ibu negara. Resepsi kenegaraan biasanya diselenggarakan di ruangan resepsi utama yang disebut “East Room”.
Ada lagi ruang-ruang pertemuan lain yang disebut Red Room, Green Room dan Blue Room. Ada lagi ruangan yang disebut State Dining Room, tempat penyelenggaraan makan malam resmi, misalnya dalam menjamu kepala negara asing yang datang berkunjung.