AS dan Australia Restui Indonesia Masukkan Timor Leste ke NKRI?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTATimor Leste yang sebelum merdeka bernama Timor Timur ada di bagian timur pulau Timor. Negara ini dahulunya merupakan provinsi ke-27 Republik Indonesia.

Namun, pada tanggal 30 Agustus 1999, melalui sebuah referendum yang disponsori PBB, mayoritas rakyat Timor Timur memilih untuk lepas dan merdeka dari Indonesia. Padahal, saat Indonesia menyatakan wilayah itu sebagai bagian dari NKRI dikabarkan mendapat restu Australia dan Amerika Serikat.

Republik Demokratik Timor Leste yang sering disebut Bumi Timor Lorosa’e dijajah Portugal pada abad ke-16 sehingga dikenal dengan sebutan Timor Portugis sampai 28 November 1975.

Ketika itu, Front Revolusi Kemerdekaan Timor-Leste (FRETILIN) mengumumkan kemerdekaan wilayah tersebut setelah Pemerintah Portugal meninggalkannya akibat kudeta militer.

Bagaimanakah Timor Leste bisa dijajah Portugal? Sejarah Timor dimulai sejak tahun 1515 ketika Belanda membagi Pulau Timor menjadi dua. Bagian barat (sekarang Timor Barat Indonesia) dikuasai Belanda dan Portugis di bagian timur pulau itu.

Penghuni Pulau Timor ini merupakan bagian dari migrasi masyarakat Australasia dan Melanesia. Bahkan mereka yang bertahan selama tiga gelombang migrasi diyakini masih tinggal di negeri ini.

Setelah Portugal meninggalkan koloninya, rakyat Timor Leste mendirikan partai politik pertamanya. Namun, kondisi itu justru terus menghadirkan kekacauan politik.

FRETILIN yang merupakan partai politik pro-independen menentang upaya kudeta oleh partai pro-Portugis (UDT) hingga berkembang menjadi perang saudara.

Kondisi konflik tersebut Amerika Serikat dan Australia dikabarkan “merestui” tindakan Indonesia memasukkan wilayah Timor Leste sebagai bagian NKRI.

Tahun 1975-1976, Amerika Serikat (AS) khawatir negeri kecil tersebut berkembang menjadi negara komunis karena salah satu partai yaitu Fretilin yang beraliran Marxis-Leninisme.

AS dan Australia khawatir akan ada efek domino meluasnya pengaruh komunisme di Asia Tenggara setelah AS meninggalkan perangnya di Vietnam setelah Saigon atau Ho Chi Minh City berhasil dikuasai Vietcong yang beraliran sama saat itu.

Namun, anehnya kedua negara itu juga yang berdiri di belakang lepasnya Timor Leste dari pangkuan Republik Indonesia 1999.

Pada 20 Mei 2002, Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara merdeka dengan nama Timor Leste dengan sokongan luar biasa dari PBB. Ekonomi negeri itu berubah total setelah PBB mengurangi kekuasaannya secara drastis di wilayah tersebut.

Sejak hari kemerdekaan itu, pemerintah Timor Leste berusaha memutuskan segala hubungan dengan Indonesia antara lain dengan mengadopsi Bahasa Portugis sebagai bahasa resmi dan mendatangkan bahan-bahan kebutuhan pokok dari Australia sebagai “balas budi” atas campur tangan menjelang dan pada saat referendum.

Selain itu pemerintah Timor Leste mengubah nama resminya dari Timor Leste menjadi Republica Democratica de Timor Leste dan mengadopsi dolar AS sebagai mata uang resmi yang justru mengakibatkan tingkat kehidupan mahal sehingga menyengsarakan warga di sana.

Saat ini Negara ini terus berkembang dan sudah menjalin hubungan yang baik dengan Indonesia. Namun tetap dengan aturan antara kedua Negara yang bertetanggaan. Kini Timor timur hanya menjadi sejarah bagi Indonesia. (reporter: Reygita Laura)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini