MATA INDONESIA, JAKARTA – Secara geografis Timor Leste berada Asia Tenggara, namun hingga kini negara baru itu tidak kunjung terdaftar sebagai anggota ASEAN. Ada beberapa hal yang menjadi kendala tetapi semuanya bermuara pada kemiskinan negeri itu.
Sebenarnya Timor Leste sudah mendaftar untuk keanggotaan ASEAN secara resmi sejak tahun 2011. Bahkan, ASEAN mengaku Timor Leste saat resmi memisahkan diri dari Indonesia pada 2002.
Lalu tahun 2005 Timor Leste menjadi bagian dari ASEAN Regional Forum. Dua tahun kemudian, Timor Leste berhasil mendapatkan Treaty of Amity and Cooperation, salah satu sertifikasi yang perlu menjadi bagian dari ASEAN.
Meskipun Indonesia, bekas pemerintahan pusat wilayah yang dulu dikenal dengan Timor Timur itu, mendorong pengakuan itu, ternyata beberapa negara menolaknya.
Salah satunya karena negeri baru itu masih digolongkan sebagai negara paling miskin dunia.
Beberapa negara menilai masuknya Timor Leste menjadi anggota akan menambah beban ASEAN yang anggotanya sebagian besar negara-negara berpenghasilan menengah.
Namun, Timor Leste bukan negara dengan produk domestrik bruto (PDB) paling buruk di ASEAN. Ada hal lain yang diterimanya Timor Leste bisa menjadi hambatan ASEAN.
Hal itu adalah jumlah diplomat negeri kecil tersebut yang sangat sedikit. Padahal dalam satu tahun ASEAN bisa mengadakan 1000 pertemuan, sedangkan Timor Leste hanya memiliki 250 diplomat yang stand by di dalam negeri.
Meski begitu, sejumlah pejabat ASEAN sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke Timor Leste untuk memastikan apakah negeri itu layak menjadi anggota ASEAN atau tidak.(reporter: Reygita Laura)