Selamatkan TPA Banyuroto, DLH Kulon Progo Gencarkan Gerakan Bank Sampah

Mata Indonesia, Kulon Progo – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo terus mendorong optimalisasi pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banyuroto, Kapanewon Nanggulan.

Salah satu fokus utama adalah menekan volume sampah yang masuk ke TPA melalui penguatan peran bank sampah.

Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Persampahan dan Pertamanan DLH Kulon Progo, Ade Wahyudiyanto, menjelaskan bahwa bank sampah memiliki peran strategis sebagai tempat pemrosesan awal sebelum sampah dikirim ke TPA.

“Bank sampah bisa menjadi filter awal agar sampah yang masuk ke TPA berkurang secara signifikan,” ujar Ade Kamis 26 Juni 2025.

Saat ini, jumlah bank sampah di Kulon Progo tergolong banyak. Namun, belum semuanya memenuhi standar pengelolaan sampah yang sehat dan berkelanjutan, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan.

Oleh karena itu, DLH Kulon Progo tengah mengoptimalkan pendampingan terhadap pengelola bank sampah dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang terlibat dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

“Pendampingan ini bertujuan untuk memperkuat manajemen agar proses pengolahan sampah menjadi lebih efisien dan profesional,” tambahnya.

Upaya pengurangan timbulan sampah dari tingkat rumah tangga (hulu) hingga ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) menjadi strategi utama untuk mengurangi beban di TPA Banyuroto.

Langkah ini diharapkan dapat memperpanjang masa operasional TPA yang diperkirakan hanya mampu bertahan 4 hingga 5 tahun ke depan.

Kepala UPTD Persampahan dan Pertamanan DLH Kulon Progo, Budi Purwanta, menegaskan bahwa pengelolaan sampah secara mandiri oleh masyarakat akan mempercepat tercapainya tujuan pengurangan sampah ke TPA.

“Semakin banyak masyarakat yang memilah dan mengolah sampah secara mandiri, maka semakin kecil beban yang harus ditangani TPA Banyuroto,” jelas Budi.

Ia pun mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah demi mendukung keberlanjutan lingkungan dan efisiensi pengelolaan TPA.