Lima Fakta Timor Leste Setelah Keluar Dari Indonesia yang Wajib Kamu Tahu!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Republik Demokratik Timor Leste yang sebelum keluar dari Indonesia memiliki nama Timor Timur, merupakan sebuah negara di utara Australia dan bagian timur pulau Timor.

Saat bergabung dan memisahkan diri dari Indonesia selalu diwarnai konflik di dalam negeri yang mengarah ke perang saudara.

Setelah di setujui berpisah, kabar dari negara ini mulai jarang terdengar dan diperbincangkan. Meskipun begitu ternyata ada beberapa fakta menarik yang dimiliki oleh negara ini.

Mata Indonesia merangkum, 5 fakta timor leste setelah keluar dari Indonesia yang wajib kamu ketahui.

1. Tak Pernah Benci Indonesia
Meskipun pernah konflik sampai berujung pada pemisahan Timor Leste dari Indonesia, tidak membuat masyarakat Bumi Lorsae menunjukan wajah masamnya kepada Indonesia. Orang Indonesia yang berkunjung ke negara tersebut tetap akan disambut sangat ramah, bahkan seringkali mudah akrab sampai terhanyut ketika mereka mulai berbincang-bincang seperti kawan lama.

2. Dari Berbahasa Indonesia Menjadi Berbahasa Portugis
Setelah 25 tahun bersama Indonesia, negara ini tak lagi menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resminya. Mereka kembali menggunakan bahasa Portugis yang pernah menguasai daerah itu sejak lama sebagai bahasa nasional. Semua hal bahkan administrasi di negara itu menggunakan Bahasa Portugis.

Namun beberapa warga Timor Leste mengaku sempat kesulitan ketika mempelajari Bahasa Portugis sehingga mereka lebih sering menggunakan Bahasa Tetun (suku setempat yang sama dengan orang-orang NTT) sehingga akhirnya kedua bahasa itu sering digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Selain itu mereka memiliki 15 dialek lokal.

3. Gunakan Dolar AS
Setelah berpisah dari Indonesia, Timor Leste lebih memilih dolar Amerika Serikat untuk seluruh tranksaksinya. Meskipun gedung Bank Mandiri dan BRI masih berdiri di Bumi Lorosae, namun atm keduanya sudah tidak berfungsi.

Untuk itu sebelum bepergian ke Timor Leste, WNI wajib menukarkan rupiah ke dolar Amerika Serikat sebelum berkunjung.

4. Biaya Hidup Sangat Tinggi
Keputusan untuk beralih dari rupiah ke dolar AS tidak ekonomi rakyat Timor Leste membaik. Hal itu justru membuat hidup warganya semakin sulit.

Menggunakan dolar AS, membuat semua bahan pokok, biaya transportasi dan sebagainya menjadi sangat mahal.

Berbagai kebutuhan yang diperlukan harganya serentak melonjak tinggi setelah kemerdekaannya.

5. Masuk Dalam Daftar Negara Miskin di Asia                                                      Keringnya tanah Timor Lest menambah sengsara rakyat umum di negeri itu. Hampir separuh warganya hidup di bawah garis kemiskinan.

Tanah yang kering menyulitkan mereka bercocok tanam. Bukan hanya untuk hortikultura, usaha perkebunan pun dijamin tidak bisa berkembang.

Kombinasi tanah kering dengan biaya hidup tinggi akibat menggunakan mata uang dolar AS semakin menyekik hidup rakyat Bumi Lorosae. Sebab seluruh kebutuhan sehari-hari harus impor dengan harga yang mahal karena menggunakan kurs dolar AS. (reporter: Dhelana Unggul Parastri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini