Tidak Boleh Sembarangan, Ini Syarat Vaksin untuk Anak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberi izin penyuntikan vaksin Covid-19 kepada anak berusia 12 tahun ke atas. Tapi, ada syarat yang harus dipenuhi.

Pemberian izin vaksin pada anak dikarenakan beberapa hari belakangan ini terjadi lonjakan kasus baru harian, yang masih terus meningkat hingga saat ini. Bukan hanya risiko penularan virus corona pada anak saja yang meningkat, kasus kematian akibat infeksi juga perlu mendapat perhatian lebih.

Dari uji klinis I dan II, vaksin Sinovac pada anak mampu memicu respon imun tubuh anak berusia 3-17 tahun. Sedangkan efek samping yang muncul cenderung bersifat ringan. Bedanya, pada anak diberikan 3 dosis vaksin guna menghasilkan peningkatan antibodi yang sangat tinggi. Suntikan ketiga menghasilkan hingga 10 kali lipat peningkatan antibodi hanya dalam waktu seminggu saja, dan 20 kali lipat dalam waktu dua minggu.

Namun, upaya pemberian 3 dosis vaksin Sinovac pada anak masih memerlukan uji klinis lebih lanjut. Kabar terbaru adalah, para peneliti masih mengamati durasi antibodi yang dihasilkan, sebelum direkomendasikan ke pihak berwenang.

Dikutip dari Halodoc, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar bisa memberikan vaksin untuk anak. Berikut ini beberapa syarat vaksin corona di Indonesia:

1. Berusia 12-17 tahun.
2. Dosis 3 ug (0,5 ml) disuntikkan pada lengan atas. Diberikan dalam 2 dosis dengan jarang 1 bulan.
3. Belum diperbolehkan disuntikkan pada anak berusia 3-11 tahun. Terkait dengan hal tersebut masih menunggu hasil kajian selanjutnya.

Jangan memberikan vaksin pada anak dalam kondisi berikut:

1. Mengidap penyakit autoimun.
2. Mengidap Sindrom Guillain Barre, yaitu penyakit saraf langka.
3. Tengah menjalani kemoterapi atau radioterapi.
4. Demam diatas 37,5 derajat Celcius.
5. Sudah sembuh dari infeksi virus corona kurang dari 3 bulan.
6. Melakukan imunisasi dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan.
7. Mengidap diabetes melitus tidak terkendali.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini