Masih Pandemi, Wuhan Gelar Pesta Halloween Tanpa Jaga Jarak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Perayaan Halloween sudah di depan mata. Biasanya masyarakat khususnya negara-negara barat mulai bersiap mengadakan pesta untuk memperingatinya.

Namun, di masa pandemi ini, banyak negara yang mulai mengurungkan niat mereka untuk memeriahkan acara tersebut secara terbuka. Tapi, tidak dengan kota Wuhan, Cina.

Dilansir dari Daily Mail, Wuhan mulai memeriahkan perayaan Halloween pada Kamis 29 Oktober 2020 malam di taman Happy Valley Wuhan. Dalam acara tersebut, tampak ribuan orang memadati taman itu dengan berbagai kostum karakter khas peringatan Halloween.

Karakter bajak laut, superhero hingga seorang perawat yang menyeramkan turut mewarnai parade di kota itu. Mereka berkerumun dan saling berswa foto memamerkan riasan wajah dan kostum yang mereka kenakan.

Sayangnya, perayaan tersebut tampak tak memerhatikan protokol kesehatan yang baik dan benar, mengingat situasi saat ini masih dalam masa pandemi. Dari foto-foto yang tersebar, mereka terlihat asyik berpesta tanpa menggunakan masker dan jaga jarak guna mencegah penularan Covid-19.

Parahnya lagi, masyarakat yang hadir di parade itu juga saling bertukar masker karakter yang mereka pakai dalam acara itu.

Wuhan, sebelumnya menjadi kota pertama yang terserang virus mematikan, Covid-19. Pada awal tahun 2020 lalu, kota itu nampak seperti ‘mati’ karena terhentinya segala aktivitas.

Sementara itu China melaporkan hanya 47 kasus baru pada hari Kamis, yang mayoritas dilaporkan berasal dari luar negeri. Tidak ada kasus baru penularan masyarakat di Wuhan sejak Mei, menurut angka pemerintah China.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini