Key SHINee Bahas Kematian Jonghyun yang Jadi Tabu, Jujur Ungkap Rasa Rindu

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Key SHINee baru-baru ini menjadi bintang tamu di ‘I Live Alone’. Di acara tersebut, ia jujur ​​dari hati ke hati dengan Taeyeon Girls ‘Generation’s Taeyeon membicarakan tentang Jonghyun.

Seperti diketahui, Jonghyun telah meninggal pada 18 Desember 2017. Dia ditemukan tewas karena mengakhiri hidupnya sendiri.

Semua topik tentang rekan satu grupnya itu pun dibicarakan dengan hati-hati. Sselama bertahun-tahun, Key akhirnya terbuka tentang masalah tersebut. Dia menyebutkan cintanya pada Jonghyun dalam pidato kemenangan untuk “Don Don’t Call Me” baru-baru ini.

Pidatonya membuat semua orang meneteskan air mata saat dia menyebutkan anggota yang dia rindukan akhir-akhir ini. Key mengungkapkan emosinya di balik pidatonya, kepada Taeyeon.

“Sampai saat itu, saya benci bagaimana topik itu menjadi tabu yang tidak boleh diangkat orang. Jadi saya berharap semua orang sekarang tahu bahwa saya baik-baik saja, dan tidak apa-apa merindukannya, bahwa kita membutuhkannya dan merindukannya. Itulah yang saya rasakan dengan tulus dan jujur,” kata Key.

“Sebelumnya, ketika saya menerima pertanyaan tentang Jonghyun, saya berusaha menghindarinya. Rasanya orang-orang memanfaatkannya, berharap saya menangis. Tetapi saya pikir akan datang suatu hari di mana saya hanya (dapat) membicarakannya. Tiba-tiba saja keluar dari mulut saya (selama pidato),” lanjutnya.

Key mengungkapkan bahwa dia sama sekali tidak merencanakan momen di mana dia menyebut Jonghyun selama pidatonya. Namun, seperti yang selalu dia pikirkan bahwa saat-saat paling bahagia mereka adalah ketika semua anggota bersama, dia akhirnya menyebut Jonghyun.

Kami yakin Jonghyun mengawasi mereka dari surga! Saksikan pengakuan menyentuh di bawah ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini