Fenomena Bola Petir yang Membingungkan Ilmuwan Selama Berabad-abad

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat terjadi badai petir. Terkadang muncul fenomena bola petir. Fenomena ini telah di temukan selama berabad-abad. Namun, masih membingungkan para ilmuwan.

Apakah sebenarnya bola petir itu?
Bola petir adalah fenomena yang tidak dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai bercahaya.

Benda bulat ini berbentik dari ukuran kacang polong hingga beberapa meter dengan diameter. Meskipun biasanya dikaitkan dengan badai petir, fenomena tersebut dikatakan berlangsung jauh lebih lama daripada kilatan kilat kilat .

Para ilmuwan telah mengajukan sejumlah hipotesis untuk menjelaskan laporan petir bola selama berabad-abad. Tetapi, data ilmiah tentang petir bola tetap langka.

Dugaan keberadaannya bergantung pada penampakan yang dilaporkan publik. Sayangnya, hal itu menghasilkan temuan yang tidak konsisten. Sebab, kurangnya data yang dapat membuktikan keberadaan petir bola sebagai fenomena fisik tetap tidak terbukti.

Sering dianggap mitos, ternyata bola petir memang ada. Fenomena munculnya cahaya bola petir, dilaporkan pernah muncul di China pada tahun 2012 silam.

Namun tiba-tiba cahaya Petir Bola berukuran kira-kira 5 meter muncul di hadapan mereka. Cahaya itu memancarkan sinar berwarna putih lalu berubah merah dan sebelum akhirnya menghilang.

Para ilmuwan kemudian mempelajari fenomena munculnya cahaya misterius itu. Teori sementara menyatakan, cahaya Petir Bola terjadi ketika ada sambaran petir dari awan ke darat, maka sambaran itu menguapkan sejumlah mineral yang terkandung dalam tanah.

Reporter : Tiara Arninda

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini