Buntut Kabar Hoaks Rezky Aditya Bukan Ayah Biologis Anaknya, Wenny Ariani Beberkan Bukti

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini publik dibuat gempar dengan adanya kabar yang menyatakan bahwa perseteruan antara Wenny Ariani dan Rezky Aditya telah usai.

Kabar tersebut juga menyatakan bahwa Rezky Aditya terbukti bukan ayah biologis Kekey anak dari Wenny Ariani.

Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh Wenny. Dirinya juga menyebut kabar tersebut adalah kabar hoaks yang sengaja disebar luaskan.

Bantahan Wenny pun diperkuat dengan diunggahnya bukti yang dibeberkannya melalui unggahan laman media sosial Instagramnya.

“Alhamdulilah…pada hari ini Kamis ,14 Juli 2022 Surat pemberitahuan / salinan/ putusan dari Pengadilan Tinggi Banten sudah kami terima,” tulis Wenny.

Wenny mengunggah Surat Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi Banten. Dalam surat tersebut adal salah satu poin yang menyatakan bahwa Rezky adalah ayah biologis Kekey.

“Menyatakan seorang anak perempuan bernama Naira Kemita Tarekat, lahir di Jakarta 03 Maret 2013 berdasarkan kutipan akta kelahiran dari Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Selatan Nomor 3174 LT-15032016-0133 tanggal 6 Desember 2016 adalah anak biologis dari tergugat (Rezky Aditya) selama tergugat tidak dapat membuktikan sebaliknya,” tulisan dalam surat keputusan PT Banten.

Dalam unggahan tersebut juga Wenny menyampaikan bahwa dirinya beserta kuasa hukumnya masih menunggu keputusan selanjutnya dari pihak Rezky Aditya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by wenny_kekey_real (@wenny_kekey_real)

“Jadi kami menunggu 14 hari dari semenjak diterima surat ini langkah apa yg akan diambil oleh Tergugat/Terbanding…apakah kasasi atau bener akan melakukan Test DNA??” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini