Rintani Mundari

Akhiri Dominasi AS, Rusia ‘Tumbalkan’ Ukraina

MATA INDONESIA, MOSKOW – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menegaskan bahwa Moskow tidak akan menyerah pada tekanan maupun sanksi asing. Ia juga mengungkapkan bahwa operasi militer di Ukraina bertujuan untuk mengakhiri dominasi Amerika Serikat (AS) di panggung dunia. “Operasi...

AS Imbau Staf Non-Darurat Tinggalkan Cina Menyusul Lonjakan Kasus Covid-19

MATA INDONESIA, SHANGHAI – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memerintahkan staf pemerintah AS non-darurat untuk meninggalkan konsulat di Shanghai karena lonjakan kasus Covid-19 dan langkah-langkah Cina untuk mengendalikan virus. Pada Jumat (8/4), departemen luar negeri mengumumkan bahwa personel non-darurat...

Menlu Ukraina: Invasi Rusia karena Kesalahan Jerman dan Prancis

MATA INDONESIA, KIEV – Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menegaskan bahwa Jerman dan Prancis harus bertanggung jawab atas invasi Rusia ke negaranya. Menurutnya, dua negara tersebut membuat kesalahan strategis sebelum menentang masuknya Kiev ke NATO. "Jika kita adalah anggota...

Redam Reformasi Pendidikan di Palestina, 15 Negara UE Desak Komisi Cairkan Dana

MATA INDONESIA, ROMA – Sebanyak 15 anggota Uni Eropa mendesak Komisi Eropa untuk segera memberikan bantuan pendidikan ke Palestina yang sempat tertunda lantaran kontroversi buku pelajaran sekolah. Dalam surat tertanggal 8 April yang diungkapkan oleh outlet berita Politico, sejumlah negara...

Korsel Tolak Beri Bantuan Militer untuk Ukraina

MATA INDONESIA, SEOUL – Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan menolak permohonan Ukraina untuk persenjataan mematikan anti-pesawat karena “sikap berprinsip”. Menteri Pertahanan Korea Selatan, Suh Wook melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Ukraina, Aleksey Reznikov (8/4). Selama percakapan, panglima militer Seoul...

Resmi, Shahbaz Shariz Jadi PM Pakistan

MATA INDONESIA, ISLAMABAD – Parlemen Pakistan resmi menunjuk Shahbaz Sharif sebagai Perdana Menteri baru, setelah sepekan kekacauan politik  yang menyebabkan penggulingan Imran Khan lewat mosi tak percaya. Sharif mengambil sumpah jabatan di dalam istana marmer putih megah yang dikenal sebagai...

PM Inggris Diam-diam Kunjungi Ukraina

MATA INDONESIA, KIEV – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson melakukan perjalanannya ke Kiev, Ukraina, dengan sangat rahasia. Ia tiba di Kiev pada Sabtu (9/4) tanpa media dunia menyadari bahwa Boris berada di negara tersebut hingga video perjalanannya dengan Presiden...

Ingin Tampil Sempurna dengan Tahan Kentut di Depan Kekasih, Perempuan Ini Alami Usus Buntu Parah!

MATA INDONESIA, DUBLIN – Niat hati ingin selalu tampil sempurna di hadapan kekasih, perempuan di Irlandia justru mendapat malapetaka. Ya, perempuan bernama Cara Clarke kini terpaksa berbaring di meja operasi lantaran menahan kentut di depan kekasihnya. Clarke yang merupakan seorang...

Ladies, Lakukan Ini Jika Suamimu Menggoda Perempuan Lain!

MATA INDONESIA, JAKARTA – Apakah Anda sudah menikah? Dan apakah Anda menyaksikan suami Anda menggoda perempuan lain dengan mata dan kepala Anda sendiri? Tentu saja, itu adalah hal yang teramat mengecewakan. Bahkan, jika tidak ada lagi percikan asmara yang tersisa...

Ketidakstabilan Politik Buat Malaysia Tak Dihormati Dunia

MATA INDONESIA, PETALING JAYA – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengatakan ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh perpindahan partai yang melibatkan pemimpin terpilih adalah salah satu alasan mengapa Negeri Jiran tidak dihormati oleh negara lain. Mahathir juga mengatakan banyaknya pembelotan...

About Me

5492 KIRIMAN
0 KOMENTAR
- Advertisement -spot_img

Latest News

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -spot_img