Redam Reformasi Pendidikan di Palestina, 15 Negara UE Desak Komisi Cairkan Dana

Baca Juga

MATA INDONESIA, ROMA – Sebanyak 15 anggota Uni Eropa mendesak Komisi Eropa untuk segera memberikan bantuan pendidikan ke Palestina yang sempat tertunda lantaran kontroversi buku pelajaran sekolah.

Dalam surat tertanggal 8 April yang diungkapkan oleh outlet berita Politico, sejumlah negara Uni Eropa, dengan kepemimpinan Irlandia, menyatakan prihatin atas penundaan yang terus berlanjut dalam pencairan bantuan Uni Eropa ke Palestina untuk tahun 2021.

Penundaan bantuan ini diketahui karena usulan Komisi Uni Eropa untuk mengkondisikan pendanaan untuk reformasi sektor pendidikan di Palestina.

Para penandatangan berpendapat bahwa dana tersebut harus dikeluarkan sesegera mungkin karena Otoritas Palestina berada dalam situasi yang menantang dan mengalami krisis fiskal yang parah, yang selanjutnya diperburuk oleh inflasi harga minyak dan gandum yang disebabkan oleh perang di Ukraina.

Mereka juga menunjukkan bahwa persyaratan pada saat Otoritas Palestina sudah terlibat dalam program reformasi pendidikan yang ambisius berisiko merusak atau bahkan membalikkan, kemajuan yang dibuat hingga saat ini.

“Penundaan itu dapat merusak dialog kami yang sedang berlangsung dengan Palestina mengenai masalah ini dan lainnya,” surat itu memperingatkan, seperti dilansir News Delivers, Selasa, 12 April 2022.

Ini juga memperingatkan bahwa proposal Komisi Eropa baru-baru ini untuk menghubungkan bantuan dengan persyaratan di sektor pendidikan tidak memiliki dukungan yang luas di antara negara-negara UE.

Atas inisiatif Komisaris Uni Eropa untuk Pembesaran dan Lingkungan, Komisi Eropa, Oliver Varhelyi, yang mengusulkan mekanisme bersyarat untuk menyalurkan bantuan keuangan ke Palestina.

Langkah tersebut menyusul kontroversi beberapa buku pelajaran sekolah yang diduga berisi teks anti-Semit dan hasutan untuk melakukan kekerasan menurut para kritikus.

Surat tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Irlandia, Belgia, Estonia, Finlandia, Prancis, Yunani, pemerintah Siprus Yunani, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Polandia, Portugal, Spanyol, serta Swedia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini