Korsel Tolak Beri Bantuan Militer untuk Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan menolak permohonan Ukraina untuk persenjataan mematikan anti-pesawat karena “sikap berprinsip”.

Menteri Pertahanan Korea Selatan, Suh Wook melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Ukraina, Aleksey Reznikov (8/4). Selama percakapan, panglima militer Seoul menegaskan kembali “sikap prinsip” negaranya untuk tidak mengirim senjata mematikan ke negara yang dilanda perang.

“Menteri pertahanan Ukraina meminta senjata untuk pertahanan udara dan Menteri Suh dengan sopan mengulangi sikap prinsip pemerintah Korea Selatan bahwa bantuannya terbatas pada bahan-bahan yang tidak mematikan,” seorang pejabat Korea, kepada outlet berita This Week in Asia.

Sementara itu, Presiden Zelenskyy yang berpidato secara virtual di Majelis Nasional Korea Selatan, berusaha untuk menerima lebih banyak dukungan dari Seoul untuk melawan invasi Rusia yang telah berlangsung sejak 24 Februari 2022.

Meski menolak secara harus mengirimkan senjata mematikan anti-pesawat, pada pertemuan dengan para pemimpin NATO, Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Chung Eui-yong berjanji bahwa negaranya akan mengalokasikan dana tambahan senilai 30 juta USD untuk bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Sebelumnya, Korea Selatan telah mengirimkan selimut dan perlengkapan medis ke Ukraina. Nilai keseluruhan bantuan Negeri Ginseng ke Kiev dilaporkan telah melebihi 800.000 USD, seperti dilansir Russia Today.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Penetapan Kenaikan UMK 2025, KSPSI Gunungkidul Minta Kenaikan UMK Minimal 10%

Mata Indonesia, Gunungkidul - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Gunungkidul masih menunggu rapat koordinasi lanjutan penetapan besaran upah minimum kabupaten dan terus mengawal penetapan UMK 2025 di Kab. Gunungkidul agar mencapai target minimal 10%.
- Advertisement -

Baca berita yang ini