AS Imbau Staf Non-Darurat Tinggalkan Cina Menyusul Lonjakan Kasus Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, SHANGHAI – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memerintahkan staf pemerintah AS non-darurat untuk meninggalkan konsulat di Shanghai karena lonjakan kasus Covid-19 dan langkah-langkah Cina untuk mengendalikan virus.

Pada Jumat (8/4), departemen luar negeri mengumumkan bahwa personel non-darurat AS dapat secara sukarela meninggalkan konsulat. Akan tetapi, imbauan tersebut kini tidak lagi menjadi sukarela melainkan menjadi wajib.

“Perubahan postur kami mencerminkan penilaian kami bahwa yang terbaik bagi staf kami dan keluarga mereka untuk dikurangi jumlahnya dan operasi kami diperkecil saat menghadapi perubahan keadaan di lapangan,” kata Departemen Luar Negeri AS.

Shanghai kini tengah memerangi wabah Covid-19 terburuk di Cina sejak virus itu pertama kali muncul di Kota Wuhan pada akhir 2019.

Perintah AS datang ketika otoritas Cina mulai melonggarkan penguncian di beberapa bagian Shanghai pada Senin (11/4), meskipun melaporkan rekor lebih dari 25.000 kasus baru Covid-19.

Pemerintah setempat melaporkan sebanyak 22.348 kasus baru Covid-19 tanpa gejala (12/4)  dan 994 kasus bergejala (11/4). Kasus tanpa gejala turun dari 25.173 sehari sebelumnya, sedangkan kasus bergejala naik dari 914.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini