Ternyata Fans Drakor Juga! Ini Lho Drama Korea yang Jadi Favorit Nicholas Saputra

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di balik pembawaannya yang cool dan cerdas, gak banyak yang tahu kalau ternyata Nicholas Saputra juga hobi nonton drama Korea. Yup, gak nyangka ya gaes aktor ganteng satu ini ternyata juga fans drakor.

Nicholas buka-bukaan soal ini saat menjadi bintang tamu dalam acara talkshow virtual Bazaar Indonesia. Dalam wawancara yang dipandu presenter Dave Hendrik, Nicho mengaku dirinya adalah salah satu penonton Drakor karena menyukai alur ceritanya.

Nicho menjelaskan jika hobinya menonton drakor berawal dari rekomendasi seorang teman. Teman tersebut menyarankannya menonton drama yang dibintangi Park Bo Gum.

Aktor ‘Ada Apa dengan Cinta’ itu pun mengatakan drama Korea favoritnya adalah REPLY 1988. “Ya, aku nonton satu drama Korea selama ini, ‘REPLY 1988’. Waktu itu direkomendasi oleh seorang teman, terus akun mencoba buat menontonnya,” kata Nicholas, dikutip dari Youtube Bazaar Indonesia, Jumat 19 Juni 2020.

Diungkapkan Nicho, drama satu ini telah menimbulkan kerinduan akan masa kecilnya dulu. “Masa kecil di mana hidup bertetangga dan tetangga itu koneksinya kuat banget. Hal-hal kecil kayak gitu yang bikin gue rindu karena inget masa kecil gue. Jadi gue tonton terus dan menarik sih sebenarnya,” ujarnya.

Nicho pun merekomendasikan drama Korea tersebut untuk ditonton. “Harus nonton. Jadi itu kehidupan Korea pada tahun 1988 dan bagaimana dinamika pertemanan dan dinamika kehidupan bertetangga sangat dipotret dengan baik dan relatable,” katanya.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini