Danau Toba Minta Tumbal, Bocah 12 Tahun Jadi Korban

Baca Juga

MATA INDONESIA, SUMUT –Bocah berusia 12 tahun berinisial AY tewas menengaskan di Danau Toba, Sumatra Utara. Ia tenggelam saat asyik berenang dan bersama keluarganya pada Minggu 14 Juni 2020.

Kapolsek Parapat AKP Irsol menjelaskan, AY yang merupakan warga Jalan Bromo, Medan itu tenggelam di perairan dekat Pantai Kasih, Tiga Raja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun.

“Ini kejadiannya Minggu sekitar pukul 12.00 WIB,” kata AKP Irsol, Senin 15 Juni 2020.

AY dan keluarganya diketahui berwisata ke kawasan itu. Dia dan ayahnya, Darhot, beserta kerabat lainnya berenang bersama di sana.

Irsol menjelaskan, awalnya Darhot keluar dari air, namun AY dan keluarganya masih lanjut berenang. Tiba-tiba, seorang nahkoda kapal bernama Choky memberitahu Darhot bahwa si anak telah tenggelam.

“Mendengar teriakan itu, orang tua korban melompat ke dalam air untuk mengangkat korban,” ujar Irsol.

Setelah dibawa ke darat, AY dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun nyawanya tidak tertolong. Dokter di UGD RSU Parapat mengatakan korban telah meninggal dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini